London (ANTARA) - Kepolisian London pada Jumat mengatakan bahwa mereka telah mendakwa pria berusia 29 tahun yang menusuk bilal masjid di Park Road.
Daniel Horton, yang didakwa dengan bab 18 GBH dan pasal kepemilikan senjata, rencananya akan ditahan di Pengadilan Westminster Magistrates pada 22 Februari, menurut polisi.
Sementara itu, Raafat Maglad, yang ditusuk di bagian atas bahunya oleh pelaku, mengaku saat wawancara dengan BBC bahwa dirinya tidak membenci orang yang telah menusuknya dan telah memaafkannya.
"Saya hanya merasakan darah mengalir dari leher saya dan hanya itu, mereka lantas membawa saya ke rumah sakit. Semuanya terjadi secara tiba-tiba," kata Maglad kepada BBC.
Menurut saksi, sekitar 100 jemaah sedang berada di aula masjid ketika serangan terjadi pada Kamis dan sekitar 20 orang berhasil membekuk si pelaku. "Saya mendengar teriakan," kata saksi, yang meminta identitasnya dirahasiakan, "dan kemudian kami melihat darah."
"Pelaku diamankan oleh para jemaah hingga pihak Kepolisian datang dan meringkusnya," kata Masjid Central London melalui pernyataan.
Kepolisian Metropolitan London menyebutkan petugas reserse tidak meyakini insiden itu terkait dengan terorisme.
Perdana Menteri Boris Johnson mengecam insiden tersebut dan mengatakan begitu menyedihkan untuk mendengar serangan tersebut.
"Sangat mengerikan bahwa ini harus terjadi, apalagi di tempat ibadah. Saya turut prihatin atas korban beserta keluarga," cuit Johnson di Twitter.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Polisi menembak mati pelaku insiden London Bridge
Sabtu, 30 November 2019 8:41
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21