BULOG NTB RAMPUNGKAN PENGIRIMAN BERAS KE NTT

id

     Mataram (ANTARA) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat merampungkan pengiriman 12 ribu ton beras ke Nusa Tenggara Timur yang merupakan sisa dari kontrak tahun lalu.

     "Terakhir kita sudah kirim sebanyak 2.200 ton jatah untuk Kabupaten Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan kapal tangker melalui Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre NTB H. Abdul Hamid Mahmud Zaenal, di Mataram, Minggu.

     Ia mengatakan, sebanyak 12 ribu ton beras sisa kontrak pada 2009 untuk NTT itu dikirim melalui dua pelabuhan di wilayah Pulau Sumbawa, yakni Pelabuhan Badas sebanyak 11.250 ton dan pelabuhan Sape, Kabupaten Bima sebanyak 1.750 ton.

     Pengiriman dilakukan secara bertahap karena menunggu proses pengadaan gabah pada musim panen raya padi tahun ini.

     Mahmud menambahkan kekurangan pengiriman beras untuk NTT pada 2009, itu disebabkan karena seluruh gudang Bulog yang ada di 17 kabupaten pada waktu itu sudah tidak mampu lagi menampung tambahan pengiriman beras dari NTB.

     "Kita dulu sanggup untuk mengirimkan beras. Tetapi bagaimana mungkin. Mau ditaruh di mana. Semua gudang sudah penuh semua," ujar Mahmud yang sebelumnya pernah bertugas di Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) NTT.

     Ia mengatakan pemenuhan kebutuhan warga NTT terhadap komoditi beras pada 2009, dilakukan oleh dua provinsi yakni Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur.

     Namun, pada tahun ini NTB tidak mampu untuk memenuhi permintaan NTT karena adanya fuso di seluruh wilayah NTB. Dampak dari fuso itu juga menggangu proses pengadaan beras yang ditargetkan sebanyak 150 ribu ton dari sebelumnya sebanyak 190 ribu ton.

     "Kita turunkan target pengadaan tahun ini dengan "most lekly" sebanyak 130 ribu ton. Itu kita lakukan karena ada informasi fuso terjadi di seluruh NTB," kata Mahmud.

     Ia optimis proses pengadaan beras sebanyak 150 ribu ton termasuk diantaranya untuk raskin sebanyak 87 ribu ton akan rampung hingga berakhirnya musim tanam tahun ini karena pihaknya sudah mampu melakukan pengadaan beras sebanyak 82 ribu ton.

     Jumlah tersebut akan diperoleh melalui kontrak pembelian dengan 164 mitra yang bekerja sama dengan Bulog Divre NTB.

     "Pengadaan gabah selain dari para mitra juga akan melibatkan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Kami menargetkan pembelian lebih tinggi, sehingga total pengadaan mulai April hingga Desember 2010 mencapai angka 215 ribu ton setara gabah," katanya.(*)