Mataram (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Nusa Tenggara Barat kembali bertambah 18 orang berdasarkan laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 NTB.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi, mengakui berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 125 sampel pasien di empat laboratorium, yakni PCR RSUD Provinsi NTB, TCM RSUD Kota Mataram, dan TCM RSUD HL Manambai Abdulkadir, serta Genetik Sumbawa Tecknopark hasilnya sebanyak 103 sampel negatif, empat sampel positif ulangan dan 18 sampel kasus baru positif COVID-19.
"Terbanyak itu terjadi di Kabupaten Lombok Tengah delapan orang, kota Mataram lima orang, dua orang dari Kabupaten Sumbawa Barat, Lombok Timur satu orang, dan Lombok Barat juga satu orang serta satu orang lagi asal luar provinsi, sehingga totalnya 18 orang," ujarnya di Mataram, Selasa.
Sekda NTB ini mengungkapkan, selain pasien positif baru COVID-19, terdapat dua orang pasien yang dirawat karena COVID-19 meninggal dunia dan telah dimakamkan sesuai tata laksana COVID-19.
Dua pasien itu, sebut Gita, yakni pasien nomor 561 inisial H, laki-laki usia 66 tahun, penduduk Desa Bugbug, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat dan pasien nomor 669 inisial J, perempuan usia 62 tahun warga Kelurahan Ampenan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
"Dengan adanya tambahan 18 kasus baru terkonfirmasi positif, tidak ada tambahan
sembuh baru, dan dua kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di NTB menjadi sebanyak 670 orang, dengan perincian 292 orang sudah sembuh, 13 meninggal dunia, serta 365 orang masih positif dan dalam keadaan baik," jelasnya.
Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
"Penting untuk kita pahami bersama, bahwa dengan disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan COVID-19 serta mematuhi anjuran dan imbauan pemerintah maka sangat kecil kemungkinannya terpapar wabah ini," katanya.
Selain itu, terhadap tiga kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap COVID-19, khususnya kelompok usia bayi dan balita, Gita berharap kepada orang tua untuk lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian.
Berita Terkait
Kemenkes sebut ada 841 orang sembuh COVID-19
Rabu, 26 April 2023 7:57
Varian baru virus corona Arcturus muncul Rusia
Rabu, 19 April 2023 12:48
Menhan AS positif COVID bergejala ringan
Senin, 3 Januari 2022 9:42
Afrika Selatan deteksi varian baru virus corona
Selasa, 31 Agustus 2021 5:51
AS kecewa China menolak penyelidikan asal usul COVID-19
Jumat, 23 Juli 2021 9:58
Vaksin AstraZeneca efektif menghadapi varian Delta
Kamis, 17 Juni 2021 13:46
Sao Paulo mengosongkan kuburan tua untuk pemakaman pasien wafat COVID-19
Jumat, 2 April 2021 18:18
China mengibaratkan manusia dan virus corona laksana Tom dan Jerry
Senin, 22 Maret 2021 14:01