Gubernur NTB menagih realisasi investasi Bulog di Sumbawa

id Gubernur NTB,Pabrik Pengolahan Beras,Bulog NTB

Gubernur NTB menagih realisasi investasi Bulog di Sumbawa

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Zulkieflimansyah menagih realisasi investasi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) yang akan membangun pabrik pengolahan beras modern di Kabupaten Sumbawa senilai Rp138 miliar.

"Bulog sudah diingatkan dari dulu, tapi tertunda-tertunda lagi, padahal rencana poyek tersebut sudah sejak tiga tahun lalu," kata Zulkieflimansyah, usai melakukan pertemuan dengan jajaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB, di Mataram, Rabu.

Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu mengaku sudah mengikuti informasi rencana pembangunan pabrik pengolahan beras modern di Kabupaten Sumbawa itu, sejak menjadi anggota DPR.

"Rencana itu sudah sejak lama. Bukan masalah desakan, tapi supaya gabah kita bisa diolah dengan baik di daerah. Memang ada prosedur mereka (Bulog)," ujarnya.

Doktor Zul menginginkan agar rencana investasi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu segera terealisasi. Sebab, pembangunan pabrik pengolahan beras modern tersebut sejalan dengan visi industrialisasi yang saat ini sedang dijalankan.

Jika pabrik tersebut jadi dibangun, kata dia, maka gabah hasil produksi petani NTB bisa diolah di dalam daerah sehingga meningkatkan nilai ekonomi. Di samping itu, daerah juga mendapat pakan ternak berupa dedak dalam jumlah melimpah.

"Kalau dapat dedaknya, kita bisa bangun pabrik pakan dan sebagainya. Kita butuh pabrik itu supaya gabah kita bisa diolah dengan sangat baik di sini. Selama ini, gabah NTB banyak dikirim ke luar," ucap Doktor Zul.

Perum Bulog berencana membangun pabrik pengolahan beras modern di Kabupaten Sumbawa sejak Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog NTB dijabat oleh Ramlan UE pada 2018-2019.

Namun hingga digantikan oleh Supriyanto sebagai Pimpinan Wilayah Bulog NTB menjelang akhir 2019, rencana pembangunan fisik pabrik di lahan seluas empat hektare tersebut belum terealisasi. Padahal, dalam rencana awalnya, pabrik tersebut ditargetkan rampung pada pertengahan 2020.

Supriyanto juga sudah pensiun dari Perum Bulog, dan digantikan oleh Abdul Muis sejak Juni 2020.

Doktor Zul berharap kepada Pimpinan Wilayah Bulog NTB untuk segera merealisasikan pabrik pengolahan beras modern berkapasitas 300 ton per hari tersebut.