Mataram, 26/2 (ANTARA) - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membuka showroom pangan lokal di gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) guna memperkenalkan potensi pangan khususnya nonberas dan terigu sekaligus untuk menyukseskan gerakan pangan lokal.
Kepala BKP NTB, Ir. Husnanidiaty Nurdin kepada wartawan seusai acara pebukaan sosialisasi pangan lokal (nonberas dan nonterigu) di Mataram, Kamis, mengatakan, keberadaan showroom tersebut untuk memperkenalkan berbagai jenis pangan lokal yang ada di daerah ini.
"Dalam kaitan itu kami akan mendatangkan ahli kuliner dari Jakarta untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha pengolahan pangan lokal tentang bagaimana mengolah bahan pangan lokal menjadi berbagai jenis jajanan lokal yang lezat, bergizi, dan higienis," ujarnya.
Sebenarnya dari segi cita rasa, pangan lokal tidak kalah dengan produk luar, namun kemasannya yang belum menarik karena itu akan diadakan pelatihan tentang bagaimana membuat kemasan pangan lokal agar manarik minat konsumen untuk membeli, katanya.
"Karena itu kami akan memberikan pelatihan kepada pelaku usaha pangan tentang bagaimana membuat kemasan yang manarik bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB," katanya.
Sebagai contoh kripik singkong, emping melinjo atau dodol nangka kemasannya sangat sederhana tanpa dilengkapi label, bahkan ada yang sekedar dibungkus dengan kertas layangan, dari segi kebersihan kurang memadai dan pemapilannya juga kurang menarik.
Husnanidiaty mengatakan, kalau pangan lokal tersebut bisa diolah dengan baik dan dengan kemasan yang menarik, maka ini bisa dijadikan daya tarik wisata kuliner.
Terkait dengan gerakan pangan lokal yang telah dituangkan dalam instruksi Gubernur NTB, maka semua hotel diwajibkan menyajikan pangan lokal kepada para tamunya, demikian juga dinas/instansi diwajibkan menyajikan jajanan dari pangan lokal.
Selain itu telah digelar lomba cipta menu berbasis pangan lokal dan kajian potensi pangan lokal bekerja sama dengan Uviversitas Mataram (Unram) dan BKP NTB juga telah melaksanakan gerakan makanan beragam, bergizi seimbang dan aman bagi anak sekolah SD/MI di SDN 2 Tawun Sekotong, Lombok Barat dan tahun 20009 di lima SD.
Dari hasil evaluasi setelah tiga bulan dikeluarkan instruksi dan pencanangan gerakan mengonsumsi pangan lokal (nonberas dan nonterigu) oleh Gubernur NTB, masih ada dinas instansi yang menyajikan jajanan yang terbuat dari beras dan terigu. (*)