Usain Bolt menjalani karantina setelah tes COVID-19

id usain bolt,olahraga terdampak covid,atletik

Usain Bolt menjalani karantina setelah tes COVID-19

Mantan sprinter Jamaica Usain Bolt (Photo by ERNESTO BENAVIDES / AFP) (AFP/ERNESTO BENAVIDES)

Jakarta (ANTARA) - Pemegang rekor dunia sprint dan peraih delapan medali emas Olimpiade Usain Bolt pada Senin mengatakan jika dia menjalani isolasi mandiri sembari menunggu kabar dari menteri kesehatan setelah menjalani tes virus corona.

Stasiun radio Jamaica Nationwide News melaporkan pada Senin jika Bolt, pemegang rekor dunia lari 100m dan 200m itu, telah terinfeksi oleh virus corona, demikian seperti dilansir Reuters.

Lewat pesan video yang diunggah di Instagram, Bolt mengatakan jika telah melihat laporan itu setelah bangun tidur.

Alih-alih mengonfirmasinya secara gamblang, Bolt mengatakan jika dia menjalani tes pada Sabtu karena dia harus terbang untuk alasan kerja, namun tidak memiliki gejala.

"Aku akan mengarantina diriku dan menunggu konfirmasi untuk melihat apa protokolnya," kata satu-satunya sprinter yang memenangi emas nomor 100m dan 200m di tiga Olimpiade secara beruntun itu (2008, 2012, dan 2016).

"Jaga diri, aku mengarantina diriku dan beristirahat."
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Stay Safe my ppl ????????

A post shared by Usain St.Leo Bolt (@usainbolt) on



Beberapa hari sebelumnya, pada 21 Agustus Bolt genap berusia 34 tahun dan merayakannya dengan pesta di mana tak sedikit tamu yang datang tidak mengenakan masker, berjoget dengan lagu populer "Lockdown" yang dinyanyikan oleh penyanyi reggae Jamaica Koffee, seperti yang terlihat di sejumlah video di media sosial.

Reuters melaporkan jika kasus harian COVID-19 di negara kepulauan di Karibia itu telah meningkat menjadi lebih dari 50 kasus setiap harinya dalam empat hari terakhir.

Beberapa pekan lalu kasus harian di negara berpenduduk sekitar tiga juta itu kurang dari 10 kasus per harinya.

Jamaica sekarang memiliki 1.529 kasus, dan 16 orang meninggal karena COVID-19.

Kenaikan jumlah kasus itu meningkatkan kekhawatiran jelang pemilihan umum yang oleh Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness akan digelar pada September, enam bulan lebih awal dari jadwal.

Holness pada Minggu menunda semua kegiatan kampanye politiknya dan meminta partai-partai lain berbuat hal yang sama.

Otoritas setempat juga telah menunda pembukaan kembali sekolah-sekolah untuk satu bulan, sejumlah komunitas juga berada dalam karantina, dan jam malam diberlakukan pukul 19:00-05:00.

Sejumlah gedung pemerintahan dan bisnis juga tutup menyusul peningkatan kasus positif tersebut.