ASAP KAYU BAKAR PICU SERANGAN JANTUNG DAN KANKER

id



Jakarta (ANTARA) - Ada sebuah cara lama yang menarik dan efektif untuk menjaga rumah tetap hangat pada musim dingin yaitu dengan membakar kayu pada tungku pembakaran.

Namun tanpa kita sadari asap dari kayu pembakaran itu dapat membahayakan kesehatan. Bahaya asap kayu dari pembakaran setara dengan asap dari knalpot kendaraan, menurut sebuah penelitian.

Asap kayu bakar atau knalpot memiliki partikel kecil dan tidak terlihat yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker, kata ahli toksikologi memperingatkan.

Sampai saat ini, sedikit orang yang tahu bahaya menghirup asap pembakaran kayu dari tungku atau pembakaran kayu di tempat terbuka.

Namun sebuah penelitian ilmuwan Denmark Profesor Steffen Loft menunjukkan partikel-partikel kecil di dalam asap dapat menjadi pembunuh senyap karena ukurannya yang kecil dan terhirup ke dalam paru-paru.

Partikel serupa juga dikeluarkan asap knalpot kendaraan bermotor dan pembangkit listrik batubara yang dapat menyebabkan jantung, asma, kanker, bronkitis, dan masalah kesehatan lainnya.

Profesor Loft mengatakan partikel dari asap kayu dapat menyebabkan serangan jantung atau penyakit paru-paru. Partikel itu merusak DNA manusia. Efek itu sama dengan efek dari asap dari kendaraan bermotor.

Menurut Loft, skala penuh risiko itu memang belum diketahui tetapi di negara-negara berkembang masih terdapat penduduk yang menggunakan kayu bakar di dalam rumah untuk memasak dan sebagai sumber panas lainnya.

"Asap adalah penyebab utama penyakit," katanya dikutip Daily Mail.

Loft mengatakan secara individu partikel itu sangat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, tetapi mereka telihat di udara sebagai asap.

Tim peneliti Profesor Loft menganalisa dan membandingkan partikel udara di sebuah desa di Denmark dimana mayoritas penduduknya menggunakan kompor kayu bakar dengan sebuah daerah pedesaan yang sedikit menggunakan kompor kayu bakar dan juga membandingkan asap murni dari kayu bakar (WSPM) dengan asap partikel itu sendiri.

Menurut hasil yang dipublikasikan jurnal Chemical Research Toksikologi, ketika WSPM diuji pada sel manusia, partikel itu dapat menyebabkan kerusakan DNA dan peradangan tingkat tinggi dari karsinogen penyebab kanker.

Profesor Loft juga menemukan partikel asap kayu bakar di daerah pedesaan dapat mencemari tanaman di sekitarnya, jika tanaman tercemar itu sampai dimakan manusia maka akan menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel hati.

Loft menceritakan orang-orang yang tinggal di sekitar tempat pembakaran kayu sudah terkena dampak kesehatan secara tidak langsung.

"Aku sudah mendengar banyak keluhan dari orang-orang yang marah kepada tetangga mereka lantaran menggunakan tungku pembakaran kayu karena dapat menyebabkan asma," tambahnya.

"Masih ada langkah perbaikan dengan memotong tingkat emisi pada kompor kayu bakar, tetapi paling penting adalah bagaimana cara kita menggunakannya."

Dengan memotong kayu kering kecil-kecil dan memastikan sirkulasi udara yang baik untuk pembakaran, emisi partikel berbahaya dapat dikurangi, katanya.(*)