Bank NTB Syariah resmikan gedung KCP Cakranegara yang sudah direvitalisasi

id Bank NTB Syariah,KCP Cakranegara,Kukuh Rahardjo

Bank NTB Syariah resmikan gedung KCP Cakranegara yang sudah direvitalisasi

Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo (kiri), menerima nasi tumpeng dari Komisaris Bank NTB Syariah Dr TGH Muslihun, sebagai tanda peresmian KCP Cakranegara.

Mataram (ANTARA) - PT Bank NTB Syariah terus melakukan berbagai pembenahan fasilitas guna meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, salah satunya dengan meresmikan gedung Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cakranegara yang sudah selesai direvitalisasi.

Peresmian dilakukan oleh Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo, bersamaan dengan peluncuran tiga unit mobil layanan keliling, di KCP Cakranegara, Kamis (8/4).

Bangunan KCP Cakranegara dibangun lebih modern dan dilengkapi berbagai fasilitas untuk memberikan kemudahan bagi nasabah. Tidak hanya di dalam gedung, manajemen juga menata halaman menjadi lebih refresentatif untuk tempat parkir kendaraan nasabah.

Sebelumnya, Bank NTB Syariah juga telah diresmikan Kantor Cabang Sriwijaya di Kota Mataram. Selanjutnya, KCP Pringgabaya di Kabupaten Lombok Timur juga akan diresmikan.

"Salah satu upaya untuk memberikan rasa nyaman bagi nasabah adalah nuansa gedung kantor yang indah dan eksotik," kata Kukuh dalam sambutannya.

Pria yang sudah dua tahun menahkodai Bank NTB Syariah itu, berkomitmen untuk terus berupaya menjadikan perusahaannya menjadi tuan rumah di daerah sendiri.

Oleh sebab itu, sebanyak 21 kantor layanan Bank NTB Syariah yang tersebar di 10 kabupaten/kota, termasuk di Kota Surabaya, Jawa Timur, akan direvitalisasi agar tampilannya lebih menarik dan tidak kalah dengan kantor bank umum nasional lainnya.
Halaman KCP Cakranegara yang luas dan refresentatif.

Tidak hanya dari sisi tampilan gedung kantor, Kukuh juga tetap fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga layanan kepada nasabah semakin baik dan berkualitas.

Tidak hanya dari sisi kualitas kerja yang ditingkatkan, Menurut dia, perbaikan sistem kerja di internal juga diperkuat untuk mencegah terjadinya penyelewenangan.

Tindakan penyelewengan yang dilakukan oleh oknum pegawai pasti akan diektahui karena perbankan memiliki sistem kerja yang baik. Sebab, setiap transaksi dilakukan pencatatan dengan sistem terbaik.

"Makanya adanya dugaan penyelewengan yang dilakukan oleh oknum pegawai berhasil diketahui karena pengawasan ketat yang dilakukan setelah berkonversi dari bank konvensional menjadi syariah pada akhir 2018. Kami melakukan rotasi pegawai yang sudah dua tahun menempati jabatan," ujarnya.
Bank NTB Syariah menyediakan tiga unit mobil layanan keliling untuk memudahkan nasabah bertransaksi.
Dalam kesempatan itu, Kukuh juga memberikan gambaran kemajuan Bank NTB Syariah setelah dikonversi menjadi syariah, yakni peningkatan aset dari satu digit menjadi dua digit.

Ketika masih menjadi bank konvensional, nilai aset Bank NTB Syariah sebesar Rp2 triliun, namun setelah dikonversi menjadi bank syariah, nilai aset sudah di atas Rp3 triliun.

Hal itu menunjukkan kinerja yang sangat bagus dan dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan, otoritas menyebut perkembangan Bank NTB Syariah sudah jauh di atas rata-rata nasional

"Itu berkat kepercayaan semua pihak setelah berubah menjadi bank syariah. Kita dulu dikenal bank-nya aparatur sipil negara, sekarang sudah menjadi bank milik semua masyarakat," ucapnya pula.

Prestasi tersebut, menurut Kukuh, juga berkat dukungan dari para senior Bank NTB yang telah memberikan pengabdiannya untuk memajukan bank kebanggaan rakyat NTB.

Dalam acara peresmian KCP Cakranegara tersebut, hadir juga sejumlah mantan Direktur Utama Bank NTB, mantan jajaran direksi dan sesepuh pendiri Bank NTB.