Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menggelar permainan papan taktis dalam upaya penanganan COVID-19 yang tersebar secara masif di tengah masyarakat.
Dalam kegiatannya yang terlaksana di Lapangan Bharadaksa Polda NTB, Kamis, hadir Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal bersama jajaran pejabat utama Polda NTB dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah serta sejumlah pejabat forkopimda.
Menurut Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah, penanganan COVID-19 ini merupakan simulasi dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 tersebar secara masif di tengah masyarakat.
"Antisipasinya dengan persiapan secara sistem, agar kita nantinya kalau pun terjadi (hal terburuk), kita sudah siap. Jadi upaya yang dibutuhkan tidak bisa kuratif, harus promotif, preventif," kata Sitti Rohmi.
Permainan papan taktis ini digelar dengan menata patung karakter peran aparat, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung lainnya pada papan datar bergambar peta Kota Mataram.
Patung pasukan ditempatkan di fasilitas kesehatan, di antaranya, delapan rumah sakit umum dan swasta, serta satu rumah sakit darurat.
Simulasinya dilakukan dengan menggerakkan patung pasukan ini ke titik-titik yang dituju. Sesuai dengan simulasi kejadian kerawanan. Pergerakan pasukan ini untuk menggambarkan peran dan tanggung jawab masing-masing. Digambarkan juga upaya saling mendukung satu sama lain.
Setiap aspek penanganan COVID-19, kata dia, dipastikan harus siap. Terutama dalam pelacakan kontak pasien terkonfirmasi positif. Hal itu untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menyiapkan ketersediaan tempat tidur perawatan.
"Kesembuhan harus makin naik, vaksinasi makin cepat, fasilitas kesehatan kita dorong semakin baik. Kemudian angka kasus kita terkendala. Kita stressing kabupaten/kota," ujarnya.
Namun, menurut dia, COVID-19 di NTB sudah bisa dikendalikan. Tapi hal itu bukan merupakan sinyal untuk melandaikan penanganan di lapangan.
"Pada intinya, jangan sampai angka itu meningkat," ucap dia.
Sementara, Kapolda NTB mengatakan, penanganan COVID-19 harus terlaksana dengan pola kolaboratif. Karena pandemi ini diperkirakan akan berlangsung lama.
"Jadi kuncinya satu, kita tidak boleh bosan. Kita harus update inovasi penanganannya," kata Iqbal.
Permainan papan taktik ini menurut Kapolda NTB, memberi gambaran umum secara utuh terkait tugas dan wewenang. Sehingga saat eksekusi, penanganan COVID-19 dapat terukur. Apalagi jika lonjakan kasus terjadi secara dadakan.
"Gambaran apa yang harus dan yang tidak boleh dilakukan, siapa bertanggung jawab pada apa dan tanggungjawabnya apa, kalau hal terburuk terjadi, sistem sudah terbentuk. Jadi semua pemangku kebijakan sudah tahu apa harus dilakukan," ujarnya.