Mataram (ANTARA) - Badan Usaha Miliki Negara PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Nusa Tenggara Barat (NTB) menyalurkan bantuan ratusan paket sembako untuk warga yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pembagian sembako secara simbolis kepada pengemudi ojek daring (online) di wilayah Mataram itu dilakukan oleh Kepala PT Jasa Raharja Cabang NTB Sigit Harismun, di Mataram, Jumat.
Untuk menghindari kerumunan, sebagian bantuan paket sembako diserahkan langsung kepada para pedagang dan pekerja kebersihan di sekitar Jalan Udayana, Kota Mataram oleh Kepala Unit Operasional dan Humas Jasa Raharja NTB Wahyu Pria Wibowo, Kepala Unit Human Capital dan Umum Budi Purwanto, serta beberapa staf.
"Pembagian paket sembako bagi warga terdampak PPKM tersebut juga dalam rangka memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Sigit.
Ia mengatakan insan Jasa Raharja di seluruh Indonesia secara serempak melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan paket sembako kepada masyarakat umum di lingkungan kantor masing-masing.
Melalui bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Jasa Raharja NTB, menyalurkan sebanyak 100 paket sembako yang berisi beras, sarden, gula, minyak, dan teh.
Menurut dia di masa pandemi seperti saat ini, dan adanya PPKM di NTB, perekonomian masyarakat sangat menurun. Adanya bantuan sembako setidaknya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia masyarakat dapat merasakan hadirnya negara melalui Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara.
Dengan mengusung tema Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, kata dia, diharapkan semua masyarakat bergandeng tangan membentuk Indonesia yang tangguh dan berjuang untuk kembali bangkit dan tumbuh.
"PPKM memberi dampak besar kepada masyarakat khususnya di sektor ekonomi. Semoga bantuan yang kami berikan dapat membantu meringankan beban masyarakat," katanya.
Terlepas dari bantuan yang diberikan, Jasa Raharja berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik, mudah, cepat dan tepat kepada masyarakat sebagai wujud kehadiran negara bagi korban kecelakaan alat angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan.
"Serta tak lupa selalu kami ingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam segala kegiatan sehari-hari, dan selalu memperhatikan keselamatan saat berkendara di jalan raya," demikian Sigit Harismun.