Distan: Untuk Maulid stok daging ayam bloiler di Kota Mataram cukup

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, stok kebutuhan daging ayam broiler mencukupi untuk kebutuhan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah.

"Untuk kebutuhan daging ayam saat Maulid, sudah kami koordinasikan dengan sejumlah agen ayam broiler dan telur dan menyebutkan stok aman yakni sekitar 150-175 ton," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Senin.

Bahkan, lanjutnya, saat pertemuan para agen ayam broiler dan telur meminta agar Distan tidak mendatangkan daging ayam beku sehingga harga ayam broiler bisa naik saat Maulid.

Pasalnya, beberapa pekan terakhir ini harga daging ayam broiler di bawah Rp35.000 per kilogram. Kondisi itu terjadi karena banyaknya stok sementara permintaan sedikit.

"Tapi sekarang harga ayam broiler sudah mulai naik menjadi Rp37.000-38.000 per kilogram," katanya.

Akan tetapi, terkait usulan para agen yang meminta agar tidak mendatangkan daging beku, tidak bisa diakomodasi sebab rekomendasi untuk mendatangkan ayam beku sudah dari bulan September 2021.

"Rekomendasi bulan September untuk kedatangan daging beku Oktober 2021, begitu selanjutnya rekomendasi Oktober untuk November. Jadi kita tidak bisa batalkan," katanya.

Menurutnya, setiap bulan pihaknya memberikan rekomendasi untuk mendatangkan daging ayam beku sekitar 100-125 ton, dari kebutuhan 175 ton bahkan pernah sampai 200 ton per bulan.

Namun demikian, lanjutnya, bisanya para pengusaha melakukan penyesuaian harga ketika terjadi peningkatan permintaan saat Mulid. Untuk harga hari ini, ayam broiler berkisar Rp37.000-38.000 per kilogram.

"Kalau pada Maulid nanti harganya naik sekitar 5 persen, kita bisa toleransi sebab itu sudah hukum pasar, permintaan meningkat harga naik," katanya.

Meningkatnya permintaan daging ayam broiler saat Maulid terjadi karena daging menjadi lauk utama pada perayaan Maulid Nabi.

Masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat merayakan hari kelahiran atau maulid Nabi Muhammad SAW secara tradisional yang dipusatkan di masjid-masjid secara bergiliran hingga bulan Rabiul Awal berlalu.

Peringatan malulid secara tradisional tersebut hampir merata dilakukan oleh masyarakat Lombok baik di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Kota Mataram.

"Jadi terkesan jika bulan Maulid Nabi datang, menjadi bulan peningkatan gizi masyarakat," katanya menambahkan.