Lombok Barat (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTB membina pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam menciptakan Electric Boat (E-Boat) dalam rangka pengembangan eksosistem kendaraan listrik bahari yang bisa mendukung pariwisata ramah lingkungan.
Peluncuran E-Boat atau perahu listrik tersebut dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Lalu Gita Ariadi, bersama General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB Lasiran, dan Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti Tadjudin, di pelabuhan kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Senin (28/12).
"Ini peluang bagus PLN menangkap industrialisasi. Bagian langkah kecil yang apabila dikawal akan memberikan dampak yang besar bagi NTB di masa depan," kata Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi.
Gita juga mengapresiasi PLN atas pemanfaatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan emanfaatan teknologi ramah lingkungan bekerja sama dengan industri kecil menengah (IKM) di NTB.
General Manager PLN UIW NTB Lasiran menjelaskan E-Boat merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya kendaraan listrik bahari.
Melalui program TJSL, kata dia, pihaknya memberikan bantuan sebesar Rp500,6 juta untuk membangun E-Boat dengan menggandeng IKM di bawah binaan Dinas Perindustrian NTB.
"Ini merupakan satu lompatan besar di NTB, untuk teknologi kendaraan listrik. Setelah sebelumnya berkolaborasi untuk sepeda listrik Matric, PLN kembali meluncurkan E-Boat," ujarnya.
Sementara itu, M Kamil, selaku IKM yang membuat E-Boat menjelaskan perahu listrik yang diproduksinya dilengkapi dengan tiga fitur, yaitu smart wireless key, auto balancing/self balancing dan juga black box.
Proses pengisian baterai (charging) juga dapat menggunakan listrik satu phasa dan tiga phasa dengan daya minimal 7.700 volt Ampere (VA).
"Penggunaan listrik lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak. Dengan perahu listrik ini, efisiensinya lima kali lebih hemat dibanding menggunakan minyak," ucap Kamil.
Ia menyebutkan baterai yang dipakai berjumlah 10 box, di mana masing-masing box memiliki 15 cell. Rangkaian baterai total berkapasitas 96 volt 500 AH yang dapat digunakan selama dua jam di laut.
"Proses pengisian baterai juga memerlukan waktu dua jam dengan mekanisme fast charging," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti Tadjudin, beserta General Manager PLN UIW NTB Lasiran berkesempatan untuk mencoba E-Boat buatan IKM lokal untuk mengelilingi pantai Senggigi.
Tak hanya peluncuran E-Boat, PLN juga menandatangani perjanjian kerja sama antara Dinas Perindustrian NTB dengan Manager PLN UP3 Sumbawa, PLN UP3 Bima, dan PLN UP3 Sumbawa, terkait dengan pengembangan dan implementasi teknologi electric boat.
Berita Terkait
Penggunaan SPKLU di Jakarta meningkat
Kamis, 18 April 2024 6:01
PLN NTB sukses jaga pasokan listrik saat perayaan Idul Fitri 1445 H
Rabu, 17 April 2024 16:23
Beban listrik Jakarta meningkat 39,3 persen setelah Lebaran
Rabu, 17 April 2024 5:24
PLN berhasil alirkan listrik ke Desa Ngancar di Manggarai Barat
Senin, 15 April 2024 17:27
PLN NTB dukung kenyamanan libur lebaran dengan jaga pasokan listrik
Minggu, 14 April 2024 16:13
PLN layani pemudik menggunakan kendaraan listrik dengan ribuan SPKLU
Sabtu, 13 April 2024 20:02
BPH Migas kunjungi PLN NTB pantau kesiapan pasokan listrik Ramadan dan Idul Fitri 1445 H
Rabu, 10 April 2024 19:56
PLN siap layani kendaraan listrik di Lombok selama libur Lebaran
Rabu, 10 April 2024 19:48