Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, harga kedelai lokal belum mengalami kenaikan yang signifikan, namun berdasarkan laporan sementara harga kedelai lokal Rp12 ribu per kilogram.
"Harga kedelai yang mahal ini secara nasional, namun di Lombok Tengah masih fluktuasi," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Suhatono di Praya, Senin.
Kendati demikian, pihaknya saat ini telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga kedelai tersebut.
"Pemerintah daerah telah bersurat atas mahalnya harga kedelai tersebut," katanya.
Menurutnya, harga kedelai ini terbus Rp12 ribu dari harga sebelumnya, karena produksi kedelai lokal saat ini menurun bila dibandingkan dengan saat musim tanam kedelai. Selain itu juga, ini dampak dari cuaca hujan yang terjadi, karena area tanam kedelai saat ini berkurang dan petani memilih menanam padi.
"Harga normal dulu Rp7 ribu sampai Rp8 ribu," katanya.
Dampak harga kedelai yang dinilai terlalu tinggi tersebut, tentunya akan berpengaruh pada produksi UMKM pengusaha tahu dan tempe khususnya serta beberapa pengusaha lainnya.
"Intinya saat ini belum ada gejolak, tapi kita berharap harga kedelai ini bisa stabil dan menjadi perhatian pemerintah pusat untuk membantu para UMKM kita," katanya.
Berita Terkait
Manfaat tempe untuk kesehatan menurut pakar
Selasa, 26 Maret 2024 16:40
Konsumsi kedelai bisa picu permasalahan genitalia pada janin laki-laki
Rabu, 17 Januari 2024 5:24
Harga kedelai Rp9 ribu per kilogram di Lombok Tengah bagus untuk petani
Senin, 2 Oktober 2023 16:56
Petani di Lombok Tengah mulai panen kedelai bantuan
Sabtu, 2 September 2023 12:49
106 Koptan di Lombok Tengah diberikan benih kedelai
Senin, 12 Juni 2023 19:43
Kebutuhan kedelai di Batam capai 1.000 ton
Kamis, 23 Februari 2023 18:21
Minat petani NTB tanam kedelai perlu ditingkatkan
Jumat, 30 Desember 2022 23:31
PDIP keluarkan instruksi wujudkan swasembada kedelai
Rabu, 19 Oktober 2022 21:13