Mataram (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendorong warga Nusa Tenggara Barat memanfaatkan peluang kerja di sektor manufaktur yang dibutuhkan oleh sejumlah perusahaan di Taiwan.
"Kami sudah menyosialisasikan peluang kerja ke Taiwan tersebut melalui media massa dan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat bekerja sama dengan dinas terkait di daerah," kata Kepala UPT BP2MI NTB Abri Danar Prabawa, di Mataram, Rabu.
Ia menyebutkan dua perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia melalui skema Spesial Placement Program to Taiwan, yakni PT Ho Yu dan PT Shinkong.
PT Shinkong membutuhkan operator mekanis yang memahami aturan produk dan menyesuaikan parameter terkait mekanis dan metode operasi. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 16 orang dengan gaji sebesar 25.250 New Taiwan Dolar (NT$) per bulan.
Sementara PT Ho Yu membutuhkan 25 orang untuk operator menenun dan mewarnai terkait dengan operasi produksi.
"Gajinya juga sama dengan PT Shinkong, yakni sebesar 25.250 NT$ per bulan," ujarnya.
Persyaratan yang diinginkan PT Shinkong, kata Abri Danar, adalah penduduk tetap Indonesia yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk, berusia 20-35 tahun, lulusan SMA/SMK sampai dengan universitas.
Selain itu, tinggi badan untuk perempuan minimal 155 centimeter (cm), laki-laki minimal 165 cm. Untuk berat badan perempuan maksimal 60 kilogram (kg), dan untuk laki-laki maksimal 75 kg.
Abri Danar menambahkan untuk syarat-syarat yang diinginkan PT Ho Yu, adalah warga negara Indonesia, berusia 20-40 tahun, lulusan minimal SMA/SMK. Selain itu, tinggi badan untuk perempuan 160-175 cm, laki-laki 165-175 cm. Untuk berat badan perempuan 50-60 kg, dan untuk laki-laki maksimal 55-75 kg.
Registrasi pendaftaran diawali dengan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) membuat akun SISKOP2MI melalui website https://siskop2mi.bp2mi.go.id/. Kemudian CPMI mengisi data yang diperlukan.
"Setelah mengisi dan submit, pelamar akan mendapatkan bukti berupa akun SISKOP2MI," katanya.