156 AYAM MATI MENDADAK DI LOMBOK TIMUR

id

     Lombok Timur, 17/10 (ANTARA)- Sebanyak 156 ekor ayam milik warga di tiga dusun di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mati secara mendadak tanpa diketahui penyebabnya.

     Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Timur L Khalid Tarmizi  yang didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Drh Heru Rachamadi di Selong, Senin mengatakan, kematian 156 ekor ayam secara mendada itu dilaporan pemerintah desa dan masyarakat Montong Betok sejak Sabtu hingga sekrang ini.

     Ia mengatakan, setelah mendapat laporan tersebut kami langsung menerjunkan tim "Brigade Zoonasis" yang bertugas melakukan pendataan dan pengecekan laporan mengenai banyak  unggas yang mati dan ini harus segera di tindaklanjuti.

     "Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh tim yang terjun ditemukan  sebanyak 156 ekor ayam milik warga mati mendadak di Desa Montong Gading," katanya.

     Hasil uji cepat yang dilakukan oleh pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Timur, dari ratusan ayam milik warga ditemukan yang mati mendadak itu, dua ekor diantaranya terindikasi terkena penyakit flu burung.

     Namun, katanya,  untuk memastikan mengenai apakah ayam tersebut positif mati karena virus H5N1, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laburatorium yang ada di Denpasar, Bali untuk.

     "Untuk mengetahui penyebab kematian ayam tersebut, dibutuhkan waktu sekitar satu minggu, karena akan uji laboratarium terhadap sampel bangkai ayam tersebut," ujarnya.

      Ia menambahkan ratusan ayam yang mati mendadak itu akan  langsung dibakar setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik ayam tersebut.

      Ini dimaksudkan untuk mencegah kian meluasnya serangan flu burung terutama penularan kepada manusia, bahkan dari petugas juga langsung menyemprot kandang ayam milik warga.

      "Pada umumnya ayam milik warga yang mati mendadak itu tidak pernah diberikan vaksin Newcastle Desiase (ND) agar gar terhindar dari penyakit," kata Khalid Tarmizi. (*)