Distanbun NTB mengklaim harga jagung mulai stabil

id NTB,Jagung ,Harga Jagung

Distanbun NTB mengklaim harga jagung mulai stabil

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Nusa Tenggara Barat (NTB), Fathul Gani. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengklaim harga jagung ditingkat petani di wilayah itu kini telah stabil kembali setelah beberapa pekan anjlok.

"Alhamdulillah, harga jagung berangsur membaik," kata Kepala Distanbun NTB Fathul Gani di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan stabil-nya harga jagung ini setelah pemerintah provinsi terus melakukan upaya untuk memperbaiki harga jagung di tingkat petani. Salah satunya dengan memfasilitasi petani dengan pembeli jagung.

Ia mencontohkan harga pembelian jagung di gudang PT Seger saat ini Rp4.200 per kilogram, selanjutnya harga gudang UD Subur Sumbawa di Kabupaten Sumbawa sebesar Rp4.250 per kilogram.

Sedangkan di Kabupaten Dompu, harga pembelian digudang sebesar Rp4.200 per kilogram dan harga pembelian di gudang UD Pemuda Kreatif yang ada di Kabupaten Bima sebesar Rp4.400 per kilogram.

"Ini berdasarkan hasil pantauan kami berkoordinasi dengan petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) Lapangan kabupaten dan kota tentang harga jagung," terangnya.

Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB ini berharap, para petani jagung ikut proaktif memantau dan melaporkan harga serapan jagung yang ada di lapangan.

Sebelumnya Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan untuk membuka kran ekspor jagung ke luar negeri guna mengatasi anjlok-nya harga jagung di wilayah itu.

"Harga jagung murah, satu-satunya cara sementara untuk menyelamatkan jagung petani kita adalah dengan melakukan ekspor ke luar negeri," ujarnya.

Usulan ini disampaikan Gubernur NTB saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan, dan Kepala Dinas Perindustrian NTB dan pembeli besar jagung, PT Seger Agro Nusantara menyikapi anjlok-nya harga jagung NTB di pasaran.

Menurutnya, bila kondisi ini di paksa, PT Seger Agro Nusantara tidak akan bisa membeli lagi karena memang sudah tidak sanggup untuk membeli. Karena saat ini harga ayam jatuh, sehingga pabrik ayam menurunkan permintaan pada pakan.

"Permintaan pakan turun menyebabkan mereka menurunkan volume membeli bahan baku seperti jagung," ujarnya.

Karena pembelian jagung berkurang sehingga jagung yang sedang puncak-puncaknya dipanen sekarang tidak akan mampu di serap atau di beli oleh pembeli jagung seperti biasa.

"Sehingga jagung dari Alas sampai Sape, surplus lebih dari 300 ribu ton. Ini Artinya harganya jagung akan anjlok bahkan nggak ada harga sama sekali," katanya.