Singapura (ANTARA) - Manuver oleh China dan Rusia telah mempertajam kekhawatiran keamanan di Asia Timur, kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi yang menegaskan bahwa Tokyo akan berada di garis depan ketika negara-negara berkemampuan nuklir tersebut mencoba mengubah norma internasional.
"Jepang dikelilingi oleh aktor yang memiliki, atau sedang mengembangkan, senjata nuklir, dan yang secara terbuka mengabaikan aturan," kata Kishi dalam pertemuan yang membahas isu keamanan Asia, Shangri-La Dialogue, yang diselenggarakan di Singapura pada Sabtu.
Selain itu, kata Kishi, keamanan dan stabilitas Selat Taiwan juga penting bagi keamanan Jepang dan dunia yang lebih luas. Ia menyebut China sebagai "negara yang menjadi perhatian".
Baca juga: Stray Kids akan merilis album baru di Jepang
Invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", telah membuat khawatir Tokyo, karena hal itu dapat membentuk kekuatan militer sebagai cara untuk menyelesaikan perselisihan internasional dan mendorong China untuk mencoba dan menguasai Taiwan, yang terletak dekat dengan Jepang dan wilayah jalur maritim perdagangan yang menyokong perekonomiannya.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Jubir Menlu China sebut AS munafik karena kritik hubungannya dengan Rusia
Rabu, 24 April 2024 6:43
Menko sebut Indonesia berpengalaman atasi inflasi saat konflik Rusia-Ukraina
Jumat, 19 April 2024 6:41
Rusia tuduh Ukraina sering tembak fasilitas medis
Jumat, 19 April 2024 6:15
Rusia diterjang banjir, puluhan ribu orang dievakuasi
Kamis, 18 April 2024 5:37
Putin, Raisi bahas situasi Timur Tengah pascaserangan Israel
Rabu, 17 April 2024 5:42
Rusia targetkan peluncuran roket baru bertenaga metana Amur
Sabtu, 13 April 2024 6:10
Kemenlu Rusia panggil Dubes Austria usai dua staf kedubesnya diusir
Jumat, 12 April 2024 5:18
Kekalahan Ukraina bermakna kekalahan Barat
Senin, 8 April 2024 17:26