PEDAGANG MANFAATKAN KELANGKAAN SEMEN UNTUK NAIKKAN HARGA

id

        Mataram, 5/12 (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat Lalu Imam Maliki mengungkapkan pedagang pengecer memanfaatkan kelangkaan semen di daerah itu untuk menaikkan harga bahan bangunan tersebut.

         "Kondisi kelangkaan semen dimanfaatkan betul oleh pedagang untuk menaikkan harga. Padahal distributor memberikan dengan harga normal.  Pegadang tahu betul semen kurang, apalagi merek Tiga Roda," katanya.

         Ia menyebutkan, harga semen merek Tiga Roda di tingkat distributor Rp54.000 per zak (ukuran 50 kilogram), namun, di tingkat pedagang pengecer bisa mencapai Rp65.000 per zak.

         Maliki mengaku tidak bisa melakukan intervensi kepada para pedagang pengecer karena tidak ada dasar hukumnya. Komoditas semen merupakan barang bebas yang tidak memiliki harga eceran tertinggi (HET) seperti pupuk bersubsidi.

         "Tidak bisa kami intervensi. Semen tidak memiliki HET. Dalam masalah kelangkaan semen ini, harga ditentukan oleh mekanisme pasar, di mana barang langka, permintaan naik, pasti harga mahal," ujarnya.

         Selain faktor kelangkaan, kata dia, masyarakat juga cenderung hanya memilih satu produk semen saja, yakni merek Tiga Roda yang memang agak terbatas pasokannya. Padahal, di pasaran sudah beredar semen merek lain seperti Bosowa dan Tonasa.

         Pasokan semen merek Tiga Roda yang akan dibongkar di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada Selasa (6/12) sebanyak 650 zak akan langsung didistribusikan ke Kabupaten Lombok Utara yang mengalami kelangkaan semen.

         Sementara jumlah semen merek Bosowa dan Tonasa akan dibongkar masing-masing sebanyak 1.800 zak dan 2.700 zak, sehingga total semen yang akan dibongkar pada Selasa (6/12) sebanyak 5.150 zak.

         "Seluruh semen yang akan dibongkar besok, adalah bagian dari 15.500 ton semen dalam kemasan yang dipasok untuk kebutuhan NTB dalam beberapa hari ke depan. Ada juga semen curah sebanyak 2.200 ton," katanya.

         Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tidak terpusat pada satu merek semen saja, sehingga pedagang pengecer tidak menaikkan harga.

         Ia mengatakan, pihaknya juga akan menghubungi pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk segera memenuhi pasokan semen NTB sesuai dengan kebutuhan.

         "Masalah kelangkaan semen disebabkan karena permintaan secara nasional pada akhir tahun anggaran cukup tinggi. Makanya. kami sudah membuat surat permohonan agar NTB diprioritaskan juga. Surat itu tinggal ditandatangani gubernur, " ujarnya. (*)