Denpasar (ANTARA) - Bupati Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur menjalin kerja sama dengan Provinsi Bali untuk mengembangkan pariwisata di kawasan sekitar Danau Kelimutu atau dikenal sebagai danau tiga warna di Ende. Bupati Ende Djafar Achmad di Denpasar, Bali, Senin, mengatakan dengan potensi pariwisata yang tidak berbeda jauh, Ende bisa menjadi sister city Bali dalam mengembangkan pariwisata.
Ia berjanji segera menyusun sejumlah paket wisata sebagai tindak lanjut kerja sama untuk menjadikan Ende sebagai "Beyond Bali". Ke depan, bupati akan menambahkan penerbangan langsung Denpasar - Ende sebagai akses wisatawan.
“Kita ingin jadikan Ende sebagai wisata sejarah kebangsaan disamping wisata alam. Alam Ende memiliki kekuatan mistis, sejarah di Ende kuat khususnya pohon sukun tempat Bung Karno merenung ketika di buang oleh pemerintah Belanda," kata Djafar.
Baca juga: Anggota DPD RI minta polisi tak bertindak represif
Baca juga: Pertemuan antarbudaya masyarakat Pulau Kangean
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab dengan panggilan Cok Ace menyambut baik rencana Bupati Ende. Wagub sepakat soal potensi wisata alam, budaya dan sejarah di Ende yang baik.
Cok Ace bahkan melihat justru lebih mudah menarik perhatian wisatawan terhadap Danau Kelimutu karena tidak dimiliki daerah lain. "Hanya perlu dibuatkan narasi yang baik untuk menarik minat wisatawan," katanya.
Pemerintah Provinsi Bali juga diundang untuk menyaksikan langsung keindahan alam di Nusa Tenggara Timur tersebut, yaitu pada 14 Agustus 2022 nanti. Pada hari tersebut, sebuah ritual rutin dilakukan masyarakat dengan memberi persembahan kepada roh yang ada di danau tersebut.
Danau Kelimutu sendiri terdiri dari tiga danau yang warnanya dapat berubah serta tak semua orang mudah untuk melihatnya. Potensi inilah yang ingin ditunjukkan Bupati Ende kepada wisatawan yang selama ini kerap berkunjung ke Bali.