HARGA SEMEN DI NTB MASIH MELONJAK

id

     Mataram, 6/2 (ANTARA) - Harga semen di Kota Mataram dan kabupaten/kota lainnya di wilayah Nusa Tenggara Barat masih melonjak hingga mencapai Rp70 ribu/zak dari harga normal yang berkisar antara Rp45 ribu hingga Rp50 ribu/zak sesuai mereknya.

     "Kami terus memantau dan harganya masih melonjak, padahal bulan Januari-Februari bukan musim proyek pembangunan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Imam Maliki, di Mataram, Senin.

     Ia mengatakan, pihaknya sempat menelusuri kemungkinan terjadi penimbunan semen di kalangan distributor tertentu atau pihak spekulan, sehingga memicu lonjakan harga di pasar.

     Namun, penelusuranTim Disperindag NTB bersama aparat kepolisian itu belum membuahkan hasil, atau tidak menemukan indikasi penimbunan semen, yang mengalami kelangkaan sejak November 2011.

     "Kami ajak polisi cari lokasi penimbunan semen itu, tetapi belum dapat. Kami pun kemudian berkoordinasi dengan distributor utama sebagai pemasok semen ke wilayah NTB, dan menemukan jawaban karena cuaca buruk," ujarnya.

     Menurut Imam, semestinya lonjakan harga semen tidak terjadi lagi karena aktivitas penyeberangan kapal ferry sudah kembali normal.

     Komoditi semen juga banyak dijumpai di tingkat distributor, namun lonjakan harga masih terjadi sehingga pengawasannya masih terus berlanjut.

     "Tampaknya ulah spekulan yang menyebabkan harga semen mahal, saya sudah cek langsung di distributor untuk semua merek, terutama Tiga Roda yang cukup dominan di pasar dalam wilayah NTB," ujarnya.

     Imam mengaku sempat berdialog dengan sejumlah pedagang pengecer yang masih saja mau membeli semen dengan harga tinggi pada distributor tertentu, sehingga harga jual di pasar pun melonjak.

     Padahal, ada distributor tertentu yang sempat menurunkan harga agar harga jual di pasar pun tidak melonjak tajam.

     "Sempat saya arahkan pedagang untuk membeli semen di distributor tertentu yang harganya lebih murah, namun pedagang itu mengaku tetap bermitra dengan distributor itu karena telah menjadi pelanggan dan mekanisme bisnisnya pola hutang. Itu salah satu pemicu harga semen melonjak," ujarnya.

     Kendati demikian, menurut Imam, ketersediaan semen di wilayah NTB sudah tidak langka lagi meskipun harganya masih mahal.

     Para distributor juga mengaku telah mengantongi Delivery Order (DO) sesuai jumlah semen yang dipasok dari Pulau Jawa dan daerah lainnya.

     "Kebutuhan semen masih tinggi di awal tahun ini, meskipun bukan musim proyek. DO sama dengan jumlah semen yang akan dipasok. Tentu, ini indikasi kegiatan pembangunan di wilayah NTB bergerak maju," ujarnya.  (*)