Disdik Mataram sebut anak-anak sekitar SDN Model berhak masuk sekolah

id model,SDN,mataram

Disdik Mataram sebut anak-anak sekitar SDN Model berhak masuk sekolah

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf, S.Pd

Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf, S.Pd menegaskan anak-anak yang berada di sekitar SDN Model Mataram Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, berhak masuk ke sekolah itu.

"Kami sudah ingatkan ke pihak sekolah tidak boleh ada diskriminasi siswa, dan standar operasional prosedur (SOP) SDN Model harus sama dengan SD-SD negeri lainnya," kata Yusuf di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi kesan yang berkembang di tengah masyarakat selama ini bahwa SDN Model hanya untuk kalangan menegah ke atas sebab mereka memiliki uang komite yang nilainya cukup besar.

Pihaknya juga sudah mengingatkan pihak sekolah bahwa peran komite dalam pungutan atau pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sekolah tidak  sampai melanggar aturan kendati itu sudah menjadi kesepakatan.

"Kesepakatan yang diambil itu ke depan juga bisa menjadi 'musibah' sebab biaya pendidikan sekolah dasar pada dasarnya gratis," katanya saat ditemui di sela memantau proses pemindahan SDN Model dari SMPN 14 Mataram di Seganteng ke gedung bekas Universitas Terbuka (UT) di Kelurahan Mandalika.

Terkait dengan itu, kata Yusuf lagi, pada tahun ajaran baru proses pendaftaran peserta didik baru (PPDB) harus mengacu pada SOP yang ada dengan tetap menerapkan sistem zonasi. "SDN Model harus bisa menampung warga sekitar dan tidak boleh membatasi. Jangan sampai anak-anak yang bisa masuk ke SDN Model hanya orang tua mereka yang punya ekonomi menengah ke atas," katanya.

Baca juga: Disdik meminta guru berprestasi di Mataram tulis sistem mengajar
Baca juga: Disdik Kota Mataram ajak guru ikuti pelatihan kriya batik "Sasambo"


Sementara menyinggung tentang dimulainya aktivitas belajar siswa SDN Model setelah menempati gedung baru, Yusuf mengatakan gedung baru ini ditargetkan akan ditempati dalam minggu ini. Selama proses penataan dan penyekatan ruang kelas, tambahnya, anak-anak diberikan dispensasi untuk libur sekolah. "Jika minggu ini belum bisa ditempati, kita sarankan sekolah menerapkan pembelajaran dengan sistem dalam jaringan (daring) atau 'online'," katanya.