Jakarta (ANTARA) - Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban dalam musibah yang terjadi pada pekan ke-11 kompetisi Liga 1 Indonesia 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) serta membentuk Crisis Center.
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dikutip dari laman resmi tim, Minggu.
Sebagai tindak lanjut, Manajemen Arema FC juga membentuk Crisis Center atau Posko Informasi korban untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit. "Manajemen juga akan membentuk Crisis Center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," kata Haris menambahkan.
Manajemen Arema FC juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban tragedi yang saat ini menjadi sorotan internasional itu. "Kepada keluarga korban manajemen Arema fc memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," pungkas Abdul Haris.
Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Baca juga: Kericuhan terjadi usai Arema FC dikalahkan Persebaya
Baca juga: LIB hentikan Liga 1 Indonesia satu pekan setelah peristiwa kerusuhan Malang
Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu.
Berita Terkait
Pelatih Persib Bojan Hodak waspadai status juara Piala Presiden 2024
Minggu, 25 Agustus 2024 5:12
Tiga klub masih torehkankan hasil sempurna
Senin, 19 Agustus 2024 21:38
Berikut daftar pemain asing pada klub peserta Liga 1 Indonesia 2024/2025
Kamis, 15 Agustus 2024 17:27
Arema FC sabet trofi ke-4 Piala Presiden
Selasa, 6 Agustus 2024 11:58
Semifinal Piala Presiden dipastikan tanpa kehadiran tim tamu
Senin, 29 Juli 2024 7:18
Berikut jadwal semifinal hingga final Piala Presiden 2024
Minggu, 28 Juli 2024 20:36
Persis Solo fokus jalani pemulihan jelang semifinal Piala Presiden
Sabtu, 27 Juli 2024 5:37
Arema FC bidik kemenangan atas Persija Jakarta
Rabu, 24 Juli 2024 6:17