Penyaluran pupuk bersubsidi di Loteng diperketat

id Pupuk di Lombok

Penyaluran pupuk bersubsidi di Loteng diperketat

Sejumlah buruh memindahkan pupuk urea bersubsidi ke truk pengangkut dari dalam gudang Pupuk Kaltim, di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. ANTARA/Awaludin (1)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, stok pupuk pada musim tanam saat ini cukup aman, namun penyaluran pupuk bersubsidi bagi para petani diperketat guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan pupuk.

"Saat ini jenis pupuk ada pembatasan, maka penting untuk dilakukan pengetatan agar penggunaan pupuk ini bisa maksimal," kata Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Taufikurrahman di Praya, Jumat.

Ketersediaan pupuk sudah aman, namun pengawasan ketat dari berbagai Satuan Tugas (Satgas) juga terus dilakukan. Hal ini untuk memastikan agar pendistribusian pupuk ini sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Ada pengurangan jenis, karena hanya tersedia pupuk jenis NPK dan Urea. Jadi untuk penebusan pupuk ini agak ketat, dan banyak satgas juga sekarang. Hal ini membuat pengawasan pupuk ini betul- betul maksimal,” katanya.

Disampaikan untuk musim tanam saat ini memang stok pupuk dipastikan aman, terlebih pihak dinas juga sudah mendapat tambahan stok pupuk jenis NPK dan Urea. Sehingga memang jika para petani melakukan penanaman sesuai dengan anjuran dari pemerintah, termasuk bagaimana pola pemupukan, maka dipastikan kelangkaan pupuk tidak akan terjadi. “Jadi ada tim pengawas dari dinas yang rutin turun melakukan pengawasan pendistribusian pupuk ini," katanya.

Selain itu, ada juga penjenjangan sebelum dilakukan pencairan atau pendistribusian pupuk, tahapan mulai dari verifikasi dan validasi. "Jadi kebutuhan pupuk hingga periode Oktober 2022 hingga Maret 2023 kita pastikan tercukupi,” katanya.

Baca juga: Pupuk Indonesia dukung mitra binaan batik Go Online
Baca juga: Dinas Pertanian Lombok Tengah mengusulkan tambahan pupuk bersubsidi

Untuk musim tanam periode ini dinamakan Okmar atau Oktober-Maret dan saat ini pendistribusian pupuk sudah mulai dilakukan pengajuan. Di satu sisi, saat ini juga memang ada petugas yang sedang melakukan tahap verifikasi di lapangan. “Perkiraan musim tanam ini memang puncaknya pada November mendatang. Jadi sekarang pada tahap verifikasi dan validasi dan yang jelas kita pastikan ketersediaan pupuk kita aman,” katanya.

Dengan adanya realokasi pupuk yang dilakukan, pihaknya memastikan tidak akan ada kelangkaan pupuk, asalkan masyarakat juga mentaati apa yang sudah menjadi saran dari pemerintah terkait dengan pola tanam itu. “Pola tanam bisa dilakukan oleh petani dengan melihat kondisi hujan, karena untuk persiapan pupuk secara otomatis akan mengikuti pola tanam para petani. Harga pupil bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)," katanya.