Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengusulkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi meskipun telah menetapkan realokasi pupuk bersubsidi di daerah setempat untuk 2022.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Taufikurrahman di Praya, Rabu, mengatakan, dinas telah melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan pupuk, termasuk penambahan alokasi tambahan terhadap pupuk bersubsidi ini pada musim tanam 2022.
"Hanya saja memang sebagai syarat untuk mengajukan alokasi tambahan ini, dinas harus merapikan dulu alokasi yang ada," katanya.
Ia mengatakan, untuk kecamatan yang belakangan melakukan penanaman, secara otomatis akan belakangan juga dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Di satu sisi, untuk tanam cepat saat ini masih belum dianjurkan, karena memang musim hujan belum datang.
"Meskipun hujan masih turun di musim kemarau ini, musim tanam padi belum bisa dilakukan," katanya.
Realokasi pupuk untuk 2022 untuk jenis pupuk urea ada 28.314 ton, pupuk SP-36 sebanyak 3.904 ton, pupuk ZA sebanyak 2.215 ton, pupuk NPK 8.220 ton, pupuk organik sebanyak 1.310 ton.
“Ini juga sesuai dengan keputusan Bupati Lombok Tengah Nomor 106 tahun 2022 tentang Penetapan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian 2022,” katanya.
Dengan sudah adanya realokasi pupuk ini, pihaknya memastikan tidak akan ada kelangkaan pupuk, asalkan masyarakat juga menaati apa yang sudah menjadi saran dari pemerintah daerah terkait dengan pola tanam itu.
“Jangan memaksakan dulu untuk mengelola lahan, karena hujan belum turun dan pada Oktober juga belum tentu semua wilayah turun hujan,” katanya.
Pola tanam bisa dilakukan dengan melihat kondisi hujan, karena untuk persiapan pupuk secara otomatis akan mengikuti pola tanam para petani. Di satu sisi untuk Lombok Tengah wilayah utara memang Oktober mendatang sudah bisa memulai musim tanam, karena memang tergantung jalur air.
“Tapi kalau untuk wilayah selatan kami anjurkan untuk melakukan tanam pada November-Desember," katanya.