Mataram, 26/9 (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) terus memantapkan stategi pemasaran agar peningkatan daya saing pariwisata Indonesia di mata "World Economic Forum (WEF)" semakin baik.
"Berbagai strategi pemasaran dimantapkan, dan diyakini peringkat daya saing pariwisata Indonesia akan semakin baik," kata Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata Kemparekraf Fathul Bahri, pada rapat konsolidasi dan koordinasi pemasaran pariwisata, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu.
Ia mengatakan, pembenahan strategi pemasaran itu dipandang penting karena sampai 2010 peringkat daya saing pariwisata Indonesia bercokol di urutan 74 dari 139 negara yang dinilai WEF.
Peringkat 74 itu bergeser dari peringkat 81 atau naik tujuh tingkat dari 2009 ke 2010. Diyakini peringkat daya saing pariwisata Indonesia 2011 dan 2012 lebih baik lagi.
"Dari data WEF yang terpublikasi, peringkat daya saing pariwisata Indonesia itu berada di atas Filipina, dan Vietnam. Namun, dibawah Singapura, Jepang, Korea, Thailand, Hongkong, bahkan Malaysia dan Brunei Darussalam," ujarnya.
Di level Asia Pasifik, kata Fathul, peringkat daya saing pariwisata Indonesia pada 2010 berada pada peringkat 13 dari 26 negara yang dinilai WEF. Namun, peringkat 13 itu bergeser dari peringkat 15 di 2009 atau naik dua tingkatan.
Daya saing pariwisata Indonesia di Asia Pasifik berada diatas Filipina, Vietnam, Kamboja, Pakistan, Bangladesh, dan Timur Leste. Namun, berada dibawah Singapura, Hongkong, Australia, Selandia Baru, Jepang, Malaysia dan China.
Dari aspek kebijakan dan peraturan, daya saing pariwisata Indonesia berada di peringkat 88 dari 139 negara, aspek pariwisata berkelanjutan di peringkat 127, keamanan dan keselamatan peringkat 72, kesehatan peringkat 115, prioritas turisme dan travel peringkat 16, infrastruktur transportasi udara peringkat 58, dan infrastruktur transportasi darat peringkat 82.
Aspek infrastruktur pariwisata berada pada peringkat 116, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi peringkat 96, daya saing harga peringkat 4, sumber daya manusia peringkat 51, afinitas atau persepsi nasional terhadap pariwisata peringkat 121, sumber daya alam peringkat 17 dan aspek sumber daya budaya menempati peringkat 39.
Sedangkan realisasi kunjungan wisatawan mancanegara posisi 2011 sebanyak 7.649.731 orang, yang meningkat dari 7.002.944 orang di 2010.
Fokus pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia itu yakni Singapura, Malaysia, Australia, China, Jepang, Korsel, Inggris, Perancis, India, Belanda, Jerman, Filipina, Timur Tengah, dan Rusia.
"Saat ini sedang dikembangkan strategi pemasaran terpadu yang mencakup upaya penyebarluasan 'wonderful' Indonesia, "product match market", "segmeneted product", perkuatan sosialisasi kegiatan pemasaran, perluasan jaringan mitra operator luar negeri, dan pembentukan kantor promosi pariwisata VITO (Visit Indonesia Tourism Office)," ujar Fathul.
Selain pemasaran, kata dia, fokus kegiatan prioritas bidang kepariwisataan juga mencakup pengembangan industri pariwisata, destinasi/tujuan pariwisata, dan pengembangan sumber daya dan kelembagaan pariwisata. (*)