Mataram (ANTARA) - Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat menyerahkan bantuan 12.000 bibit cabai kepada empat kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Mataram yang merupakan program penanaman cabai dari pekarangan menuju kestabilan harga sekaligus menekan inflasi.
Bantuan 12.000 bibit cabai tersebut diserahkan secara simbolis oleh Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Ahmad Fauzi kepada pengurus empat kelompok P2L yakni P2L Mekar Berseri Babakan, P2L Ares Karang Baru, P2L Kenangan Punia, dan KWT Bunga Matahari Gomong dirangkaikan dengan pencanangan kampung inflasi di P2L Ares Kota Mataram oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, Senin.
Ahmad Fauzi dalam kesempatan itu mengatakan, sebanyak 12.000 bantuan cabai yang diberikan itu masing-masing kelompok mendapatkan 3.000 bibit.
"Bantuan ribuan bibit cabai merupakan program penanaman cabai dari pekarangan menuju kestabilan harga serta mendukung pemenuhan kebutuhan anggota kelompok," katanya.
Bibit cabai tersebut diharapkan bisa dipelihara dengan baik agar dapat memberikan kontribusi dalam pengendalian inflasi di Kota Mataram.
Selain itu, hasil panen dapat dinikmati oleh anggota kelompok sehingga tidak perlu membeli cabai ke pasar. Kondisi itu tentunya dapat mengurangi permintaan di pasar dan harga pasar bisa turun.
"Ketika berbelanja, masyarakat membeli kebutuhan bukan keinginan," katanya.
Ahmad Fauzi mengatakan, setelah ribuan bibit cabai diserahkan secara simbolis, peran pengawasan dan pembinaan lebih lanjut akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram baik itu dari Dinas Ketahanan Pangan, Bappeda, Dinas Pertanian, dan dinas lainnya.
"Baik itu untuk pengawasan dalam proses bagaimana menanam, merawat, panen, hingga menjual apabila kebutuhan dalam kelompok sudah tercukupi," katanya.
Ahmad Fauzi mengatakan, selain memberikan bantuan bibit cabai kepada empat kelompok P2L di Kota Mataram, BI NTB juga telah menyerahkan bibit cabai dengan total 26.000 bibit di tujuh lokasi perguruan tinggi, dan tujuh lokasi pondok pesantren.
"Sebanyak 26.000 bibit cabai itu, kami berikan untuk empat P2L Mataram 12.000, sisanya di tujuh perguruan tinggi dan tujuh pondok pesantren," katanya.
Ditambahkan, harga cabai saat ini mulai turun dengan harga Rp26.200 per kilogram untuk cabai rawit, dan Rp24.000 per kilogram untuk cabai merah besar.
"Harga cabai tersebut turun signifikan dibandingkan November dengan harga tertinggi pada angka Rp78.700 per kilogram. Semoga melalui program tanam cabai, harga cabai bisa tetap stabil dan inflasi terkendali," katanya.
Berita Terkait
Jamaah haji NTB diingatkan tidak bawa sambal dan beras
Rabu, 8 Mei 2024 11:10
Demplot Pupuk Kaltim tingkatkan produktivitas cabai di Bolmut hingga 67 persen
Minggu, 21 April 2024 12:37
Indonesia butuh sistem tanam cabai tak terpengaruh cuaca
Minggu, 17 Maret 2024 17:05
Jelang Ramadhan, Pemkab Lombok Tengah siapkan operasi pasar tekan kenaikan harga beras
Kamis, 22 Februari 2024 15:37
Disdag: Harga cabai rawit di Mataram naik jadi Rp55.000 per Kg
Jumat, 16 Februari 2024 16:51
Harga cabai merah besar di pasar Mataram tembus Rp60.000 per kilogram
Selasa, 6 Februari 2024 16:40
LHK NTB tumpang sari cabai di lahan HKm Wana Lestari Lombok Timur
Sabtu, 3 Februari 2024 23:02
BI NTB kolaborasi dengan pondok pesantren kembangkan cabai organik
Senin, 15 Januari 2024 22:12