Pengelola Bandara Ngurah Rai Bali optimistis penumpang 2023 meningkat

Badung, Bali (ANTARA) - Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali optimistis jumlah penumpang sepanjang tahun 2023 meningkat dibandingkan dengan tahun 2022. Pada tahun 2023, Bandara Bali menargetkan trafik penumpang sekitar 20,3 juta orang penumpang. Target itu meningkat dari capaian penumpang tahun 2022 yaitu sebanyak 12.522.400 (12,52 juta) penumpang domestik maupun internasional.

"Kami optimistis capaian pada 2023 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2022 mengingat saat ini Bandara Bali melayani rata-rata 45.811 penumpang per hari," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Kamis.

Ia menjelaskan target jumlah penumpang pada 2023 terdiri atas penumpang domestik sebanyak 10,9 juta sedangkan target penumpang internasional sebanyak 9,4 juta orang. "Dengan target itu, kami yakin pada tahun 2023 ini akan dapat melebihi capaian penumpang di tahun 2022," kata dia Handy Heryudhitiawan mengatakan peningkatan jumlah penumpang itu akan terjadi dengan adanya penambahan berbagai rute penerbangan internasional baru dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Selain itu rencana pendaratan perdana pesawat Airbus A380 pada pertengahan 2023 diproyeksikan dapat menjadi pendorong pertumbuhan lalu lintas udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. "Peningkatan ini didukung juga dengan situasi pandemi di Indonesia yang dapat ditangani dengan baik, sehingga re-aktivasi penerbangan internasional ke rute-rute baru diharapkan dapat terealisasi di tahun ini," tambah dia.

Baca juga: Pengamat menyarankan TNI-Polri tutup bandara perintis di Papua
Baca juga: Bandara Lombok terus mengupayakan rute penerbangan baru

Pada bulan Januari 2023 jumlah penumpang yang dilayani di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tercatat mengalami peningkatan sebesar 169 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada periode itu sebanyak 1.568.793 penumpang datang dan berangkat melalui Bandara Bali. Jumlah itu diyakini sebagai sentimen positif bagi dunia aviasi dan pariwisata, khususnya di Pulau Bali. "Kami berharap tren kenaikan jumlah pelaku perjalanan udara baik domestik maupun internasional di Pulau Bali dapat terus dijaga oleh semua pihak," kata Handy Heryudhitiawan.