Mataram (ANTARA) - Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen (Purn) Suwarno memuji keberhasilan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang banyak melahirkan atlet-atlet berprestasi sehingga mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia internasional.
"NTB memiliki potensi atlet bagus yang telah mengharumkan negara, seperti Zohri. NTB juga menjadi sumber atlet berprestasi mulai atletik, voli pasir tarung drajat, tinju dan wushu. Cuman yang hilang ini NTB pernah menjadi jago silat," kata Suwarno di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan jika melihat potensi itu, dirinya yakin bahwa NTB di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara dapat mampu menorehkan prestasi.
"Khusus di PON Aceh dan Sumut ada 65 cabang olahraga yang dipertandingkan. Semoga di PON 2024 akan muncul jago-jago baru NTB, mulai atlet berkuda karena di sini terkenal dengan pacuan kudanya, dansa, selancar ombak dan paralayang dengan arena bagus di Mandalika," terang Suwarno.
Karena itu pihaknya berharap melalui Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI menjadi langkah awal bagi perkembangan olahraga di wilayah itu. Mengingat, pada 2028, NTB bersama NTT akan menjadi tuan rumah PON.
"Porprov NTB ini menjadi langkah awal menguji kematangan atlet NTB menuju PON 2028. Di mana KONI telah menunjuk NTB dan NTT sebagai tuan rumah," katanya menegaskan.
Ketua KONI NTB, Mori Hanafi menyampaikan jumlah atlet dan ofisial yang berpartisipasi di Porprov 2023 sebanyak 4.690 orang. Di mana jumlah ini jauh lebih banyak dari pelaksanaan Porprov 2018 yang hanya diikuti 3.600 atlet dan ofisial.
"Mereka akan bertanding di 35 cabang olahraga (Cabor) serta melibatkan 367 wasit dan dewan juri. Kenapa 35 cabang olahraga, sebagai antisipasi PON 2024 di Aceh dan Sumut dan PON 2028 di mana NTB bersama NTT akan menjadi tuan rumahnya," kata Mori.
Baca juga: Wakil Ketua KONI Pusat membuka Porprov XI NTB
Baca juga: Persiapan pelaksanaan Porprov NTB sudah mencapai 100 persen
Anggota DPRD NTB ini menambahkan lokasi yang digunakan sebagai arena pertandingan sebanyak 38 tempat di mana arena pertandingan sebagian besar berada di Kota Mataram, selanjutnya ada di Lombok Barat dan Lombok Tengah.
"Bahkan, ada cabang olahraga yang lebih dulu telah melaksanakan pertandingan seperti sepakbola dan paralayang," pungkas Mori Hanafi.