Dikes Antisipasi Virus Ebola di Mataram

id Virus Ebola

Walaupun di Indonesia virus ebola belum ada terindikasi, namun kita tetap harus waspada dan melakukan langkah antisipasi,

Mataram, (Antara)- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat telah melakukan berbagai antisipasi terhadap mewabahnya virus ebola di Kota Mataram.

"Walaupun di Indonesia virus ebola belum ada terindikasi, namun kita tetap harus waspada dan melakukan langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.

Dikatakannya, langkah antisipasi yang dilakukan antara lain dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda virus ebola. Diantaranya, batuk, filek, muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam.

Serta sistem penularannya antara lain melalui kontak langsung melaui cairan tubuh, lendir, dan darah. Dengan Masa inkubasinya umumnya antara lima sampai 10 hari.

Selain itu pihaknya, dalam waktu dekat ini akan melakukan pertemuan untuk menyusun langkah antisipasi dengan pihak-pihak terkait, diantaranya perwakilan dari Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Karena mereka yang harus lebih selektif melakukan pemeriksaan terutama terhadap para pendatang dari luar negeri," katanya.

Di samping itu, Dikes Kota Mataram sudah memberikan informasi kepada calon haji dan para petugas haji agar jika calon haji mengidap penyakit batuk filek, agar segera dibawa ke pukesmas atau rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Siapa tahu ada calon haji yang keluarganya datang dari luar negeri. Kita juga khawatir virus ebola ini akan terus mewabah hingga beberapa bulan ke depan," katanya.

Ebola merupakan virus yang sangat membahayakan, karena penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus enam hari sampai 20 hari.