Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat mencatat sebanyak 4.166 kepala keluarga terdampak banjir yang terjadi di empat kecamatan pada Selasa, pukul 13.00 Wita.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, Tajuddin HIR, yang dihubungi dari Mataram, Selasa malam, mengatakan banjir disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di hampir semua wilayah Dompu sejak siang hingga sore.
"Hujan yang merata di semua wilayah menyebabkan air sungai meluap, sehingga daerah yang sebelumnya tidak pernah banjir juga ikut terendam air setinggi paha orang dewasa. Tapi, malam ini air sudah surut dan warga sudah kembali ke rumahnya," katanya.
Ia menyebutkan sebanyak 4.166 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebar di Kecamatan Dompu sebanyak 1.680 KK di tujuh desa, Kecamatan Woja sebanyak 2.316 KK di enam desa, Kecamatan Pajo sebanyak 100 KK di Desa Lepadi, dan Kecamatan Manggalewa sebanyak 70 KK di Desa Kwangko.
Selain merendam rumah, kata Tajuddin, banjir juga menyebabkan jembatan di Desa Riwo, Kecamatan Woja terputus sehingga tidak bisa dilalui oleh warga.
"Cuaca di lokasi saat ini sudah kondusif dan air berangsur surut. Tidak ada warga yang mengungsi," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan tahap awal kepada warga terdampak banjir di empat kecamatan. Jenis bantuan yang diberikan berupa makanan siap santap berupa nasi bungkus, seperti mi instan dan telur serta logistik lainnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Dompu untuk mendirikan dapur umum yang akan melayani makan sahur warga terdampak banjir. Adapun petugas yang akan memasak berasal dari anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana).
"Selain dari unsur dinas terkait di Kabupaten Dompu, penanganan dampak banjir juga melibatkan personel TNI dan Polri serta aparat desa dan kecamatan setempat," ucap Tajuddin.