Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan realisasi ekspor Maluku pada Februari 2023 mengalami penurunan sebesar 89,26 persen atau turun cukup signifikan dibandingkan dengan realisasi ekspor pada Januari 2023.
"Ekspor Maluku Februari 2023 mencapai 0,64 juta dolar AS atau turun sekitar 89,26 persen dibanding Januari 2023 yang mencapai 5,98 juta dolar AS," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi, di Ambon, Selasa.
Menurut dia, ekspor Maluku pada Februari 2023 mencapai 0,64 juta dolar AS berasal dari komoditas ikan dan udang berupa ikan tuna, ikan kerapu, ikan kakaktua, ikan rajabau, dan kepiting bakau. Negara tujuan ekspor Maluku selama Februari 2023, yakni Singapura, Hong Kong, dan Jepang, dengan ekspor terbesar menuju Hong Kong senilai 0,41 juta dolar AS.
Ia menyebutkan total nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Februari 2023 mencapai 2,36 juta dolar AS atau turun 65,98 persen. Secara kumulatif nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku Januari-Februari 2023 mencapai 9,30 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sekitar 186,89 persen dibanding periode yang sama 2022.
Dia mengatakan, perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari-Februari 2023 terhadap periode yang sama pada 2022 menunjukkan peningkatan sekitar 307,73 persen. Pada Februari 2023, volume ekspor Maluku mencapai 0,05 ribu ton atau turun 95,63 persen dibanding Januari 2023.
Baca juga: Barantan temukan kandungan aflatoksin pala melebihi batas
Baca juga: Minyak naik didorong penghentian ekspor Kudistan
Selanjutnya selama periode Januari-Februari 2023 dibanding periode yang sama pada 2022, volume ekspor Maluku mencapai 1,29 ribu ton atau meningkat 602,18 persen. "Kelompok ikan dan udang meningkat sekitar 788,09 persen dan memberikan andil sekitar 100,00 persen terhadap seluruh total volume ekspor Maluku," ujarnya pula. Ekspor Maluku pada Februari 2023 dikirim melalui Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Tual, dan Bandara Pattimura.