Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat mengatakan kebutuhan teknisi kendaraan listrik yang kompeten dan berkualifikasi industri akan meningkat seiring pertumbuhan produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang diproyeksi akan terus meningkat.
"Kalau kerja sama ini dimungkinkan, nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak, baik Kemnaker sebagai institusi yang bertanggung jawab meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia maupun perusahaan yang akan mendapatkan tenaga kerja kompeten yang dapat mendukung pengembangan bisnis mobil listrik di Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan usulan ruang lingkup kerja sama dengan perusahaan otomotif tersebut, yaitu membangun pusat pelatihan kejuruan di lokasi yang telah ditetapkan sebagai Pusat Keunggulan Pelatihan Teknisi Kejuruan kendaraan listrik di Indonesia dan mengembangkan kurikulum dan silabus pelatihan teknisi kejuruan kendaraan listrik.
Baca juga: PLN buka skema waralaba perbanyak SPKLU
Baca juga: Stasiun pengisi daya mobil listrik "ultra fast charging"
Selain itu mengadakan pelatihan untuk instruktur kejuruan kendaraan listrik; menyediakan peralatan mobil praktik dan peralatan pelatihan lainnya untuk pelatihan teknisi kejuruan kendaraan listrik; dan dukungan operasi dan manajemen. "Semoga kerja sama ini dapat terwujud, sehingga nantinya akan banyak tenaga kerja yang kompeten di bidang kendaraan listrik," ucapnya.