PDAM Lombok Tengah dapatkan predikat Sehat dari BPKP NTB

id PDAM Lombok Tengah,WTP PDAM Lombok Tengah,BPKP

PDAM Lombok Tengah dapatkan predikat Sehat dari BPKP NTB

Foto bersama acara penyerahan hasil audit PDAM Lombok Tengah dari BPKP Perwakilan NTB, Senin (15/5/2023). ANTARA/HO-Humas PDAM Lombok Tengah

Praya, NTB (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mendapatkan predikat Sehat atau opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari konsultan akuntansi publik (KAP) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTB atas kinerja yang telah dilaksanakan.

"Audit BPKP tahun buku 2022 PDAM Lombok Tengah kembali mendapatkan predikat Sehat," kata Pjs Dirut PDAM Lombok Tengah Bambang Supratomo di Praya, NTB, Senin.

Ia mengatakan BPKP Perwakilan NTB melakukan exit meeting bersama Direksi dan Bidang Keuangan PDAM untuk memaparkan hasil audit yang telah dilaksanakan pada perusahaan daerah selama satu bulan.

"Alhamdulillah, kita kembali mendapatkan predikat Sehat dan poin kita ada peningkatan dari tahun sebelumnya meski tidak signifikan," katanya.

Sebelum audit kinerja oleh BPKP, terlebih dahulu dilakukan audit keuangan oleh KAP dan hasilnya Perumda Air Minum Tirta Ardhia Rinjani Lombok Tengah mendapatkan WTP.

Prestasi yang didapatkan saat ini merupakan hasil kerja bersama dan kekompakan semua karyawan-karyawati PDAM Lombok Tengah.

"Ini adalah hasil kerja kita bersama semua karyawan, terutama petugas lapangan yang tak kenal waktu bekerja demi lancarnya pelayanan air bersih," katanya.

PDAM Tirta Ardhia Rinjani pada April mendapat Penghargaan BUMD Award Bintang 4 dan Top CEO BUMD 2023 dari Majalah Top Bussines dan MSI atas kinerja dan tata kelola manajemen BUMD.

Sementara itu, Kepala Bidang Keuangan PDAM Lombok Tengah Yuli Rahmawati mengatakan audit kinerja 2023 ini merupakan audit atas kinerja perusahaan pada tahun buku 2022.

"Alhamdulillah, di tahun buku 2021, kita mendapat predikat Sehat dan pada tahun buku 2022 yang diaudit tahun ini juga mendapatkan predikat Sehat," katanya.

Adapun beberapa hal yang menjadi catatan dalam audit tersebut adalah melakukan evaluasi capaian RKAP, meningkatkan efektivitas penagihan, karena masih banyak pelanggan yang menunggak dan ini menjadi PR.

"Perlunya peningkatan cakupan pelayanan sehingga pelanggan PDAM semakin bertambah, namun perlu diimbangi juga dengan penambahan sumber baru, sehingga jam pelayanan tidak terganggu," katanya.