Mataram Gelar Pameran Edukasi Batu Akik

id akik

"Jadi dalam satu acara, kita melaksanakan tiga kegiatan, yakni pameran batu akik, edukasi tentang batu akik, kontes batu akik"


Mataram, (Antara) - Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bakal menggelar pameran, edukasi, dan kontes batu akik pada 15-20 Mei dikemas dalam acara "Rembaq Gemstone Fair 2015".

Ketua Panitia "Rembaq Gemstone Fair 2015" Kota Mataram Lalu Fathurraman di Mataram, Senin, mengatakan kegiatan itu tidak hanya pameran, melainkan juga dirangkai dengan kontes dan edukasi batu akik.

"Jadi dalam satu acara, kita melaksanakan tiga kegiatan, yakni pameran batu akik, edukasi tentang batu akik, kontes batu akik" katanya.

Menurut dia, kegiatan itu salah satu upaya pemerintah kota dalam melestarikan budaya dan kekayaan sumber daya alam, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan ekonomi sekaligus sebagai ajang promosi pariwisata Kota Mataram.

"Para pesertanya tidak hanya datang dari Pulau Lombok dan Sumbawa, melainkan juga datang dari beberapa daerah terutama dari Pulau Jawa yang saat ini sudah banyak yang mendaftar. Jadi bisa dikatakan skala nasional," katanya.

Untuk mendukung pameran, pihaknya menyiapkan 50 stan di Lapangan Taman Sangkareang Mataram. Untuk mendapatkan satu stan pameran, calon peserta harus membayar Rp1,5 juta.

Ia mengharapkan pameran batu akik bisa memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat Kota Mataram.

"Walaupun Mataram tidak penghasil batu akik, namun pengrajin Mataram mampu mendesain batu akik sehingga terlihat lebih berkualitas," katanya.

Pihaknya juga sudah mengantisipasi peredaran uang palsu di tengah kegiatan tersebut.

"Sementara, untuk mengatisipasi peredaran uang palsu dalam transaksi selama pameran, kami akan bekerja sama dengan salah satu bank di daerah ini, agar tidak merugikan kedua belah pihak," ucapnya.

Selain pameran, "Rembaq Gemstone Fair 2015" Kota Mataram juga akan memberikan edukasi tentang batu akik.

Selama pelaksanaan "Rembaq Gemstone Fair 2015" Kota Mataram, katanya, panitia akan memberikan pemahaman kepada pengunjung dan masyarakat umum tentang batu mulia dan batu akik.

Pemahamam itu diberikan dari sisi kajian agama, budaya, serta ilmu tentang batu atau gemologist. Kegiatan itu dilaksnakan dengan pemberian pencerahan yang akan disampaikan oleh dosen-dosen dari Universitas Gajah Mada (UGM), salah satunya Susidarto.

"Dosen-dosen dari UGM itu akan memberikan pencerahan tentang batu akik. Mislanya, kalau dari segi agama, bagaimana Nabi menggunakan batu akik, posisi di mana, kapan dipakai dan lainnya," katanya.

Terkait dengan kontes batu akik, kata Fathurrahman, para kolektor atau masyarakat yang punya batu akik unggulan bisa ikut serta dalam kontes tersebut.

Untuk kontes ini, katanya, para peserta umum diharuskan membayar uang pendaftaran Rp250.000 per batu akik, sedangkan peserta yang sudah memiliki stan pameran hanya membayar Rp150.000 per batu akik.

"Batu akik yang akan diikutsertakan dalam kontes dikumpulkan di panitia yang kemudian akan dilakukan penilaian oleh tim independen. Kami mendatangkan tim penilai dari Yogyakarta," ujarnya.

Fathurrahman mengataka, pemenang kontes batu akik akan menadapatkan penghargaan berupa sertifikat berdasarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh batu akik tersebut.

"Baik itu keunggulan dari sisi jenis, agama, nilai sejarah, dan gemologistnya," katanya. (*)