Istri Dubes India Kunjungi Mataram Atasi Sampah

id dubes

Istri Dubes India Kunjungi Mataram Atasi Sampah

Istri Duta Besar India Neeru Singh menerima cinderavmata dari Pemerintah Kota Mataram, yang diwakilkan Sekda Kota Mataram HL Makmur Said. Foto Humas Pemkot Mataram.

"Kami adalah anggota tim `6x6 Women in Action` yang memiliki perhatian untuk mendorong para perempuan mengubah ide-ide yang dimilikinya menjadi tindakan nyata"
Mataram, (Antara NTB)- Istri Duta Besar India Neeru Singh mengunjungi Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (16/6), untuk menawarkan program kerja sama membantu daerah ini untuk mengatasi persoalan sampah.

Kedatangan istri Duta Besar (Dubes) India itu diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Mataram HL Makmur Said beserta jajaran pejabat Pemerintah Kota Mataram.

Istri Dubes India Neeru Singh dalam kesempatan itu mengatakan, permasalahan sampah di Kota Mataram mendapat perhatian dari tim "6x6 Women in Action" yang merupakan organisasi kewanitaan yang digagas oleh istri Duta Besar Amerika Serikat Sofia Blake.

"Kami adalah anggota tim `6x6 Women in Action` yang memiliki perhatian untuk mendorong para perempuan mengubah ide-ide yang dimilikinya menjadi tindakan nyata," katanya.

Menurut dia, organisasi kewanitaan yang digagas oleh istri Duta Besar Amerika Serikat tersebut berbentuk jaringan yang terdiri dari para perempuan dengan beragam latar belakang yang memiliki perhatian untuk mendorong para perempuan mengubah ide-ide yang dimilikinya menjadi tindakan nyata.

Neeru Singh menyatakan dirinya membawa misi untuk membantu pengelolaan sampah dalam hal ini berpartisipasi dalam proyek daur ulang sampah.

Pihaknya berencana untuk meluncurkan "pilot project" di Lombok termasuk di antaranya Kota Mataram dengan membangun sistem yang dikerjakan bersama mitra mereka yakni Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB.

"Tujuannya, agar sampah di Pulau Lombok ini bisa dikelola secara baik dan bagus," ujarnya.

Menanggapi ide yang disampaikan istri Duta Besar India itu, Sekretaris Daerah Kota Mataram HL Makmur Said menyatakan bahwa Pemerintah Kota Mataram menyambut baik program yang ditawarkan tersebut.

Program mengenai masalah persampahan memang dibutuhkan di Kota Mataram dan belum sepenuhnya dapat diatasi. Apalagi Kota Mataram masih belum memiliki cukup sarana dan prasarana yang memadai.

Produksi sampah di Kota Mataram mencapai 1.300 meter kubik per hari, namun baru dapat terangkut sekitar 800 meter kubik.

"Kehadiran Bank Sampah yg sudah dikerjasamakan seperti ini tentu menjadi harapan bagi kami untuk dapat dibantu mengatasi persoalan sampah. Semoga program-programnya nanti dapat ikut memberi dukungan," kata Makmur.

Tim yang hadir selain Neeru Singh adalah Sie Bie Hiang (pemilik properti di Lombok), Sri Redjeki S Sulisto (istri Ketua Kadin Indonesia), Delphine (enterpreneur lingkungan), serta pendiri Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB Febriarti Khairunnisa.

Selain itu, Febriarti yang berasal dari Kabupaten Lombok Tengah. Dia merupakan satu dari lima perempuan Indonesia yang bulan lalu memperoleh penghargaan "Indonesian Women of Change" (IWOC) 2015 dari Pemerintah Amerika Serikat atas prestasinya sebagai sosok inspiratif yang telah membuat perubahan berarti bagi komunitas dan lingkungan dengan Bank Sampah yang didirikannya. (*)