New York (ANTARA) - Dolar AS hampir datar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang menunggu keputusan suku bunga bank-bank sentral utama minggu ini, termasuk keputusan Federal Reserve pada Rabu.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,04 persen menjadi 105,1584 pada akhir perdagangan. Para pedagang memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan mendatang, menurut alat CME FedWatch, meskipun fokusnya akan tertuju pada panduan ke depan bank sentral.
Namun, dengan menguatnya dolar selama beberapa minggu terakhir, mungkin diperlukan katalis baru untuk mengangkatnya lebih tinggi. "The Fed mungkin tidak terdengar dovish tetapi pasar mungkin memerlukan lebih banyak bukti yang mendukung untuk mendorong dolar AS yang terlihat mahal bahkan lebih tinggi pada saat ini," kata Shaun Osborne, kepala strategi mata uang di Scotia Bank, dalam sebuah catatan.
Biro Sensus AS serta Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS pada Selasa (19/9/2023) bersama-sama mengumumkan statistik konstruksi perumahan baru untuk Agustus. Unit rumah milik pribadi yang disahkan berdasarkan izin mendirikan bangunan pada Agustus berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,543 juta unit, yaitu 6,9 persen di atas tingkat revisi pada Juli sebesar 1,443 juta unit, tetapi 2,7 persen di bawah tingkat pada Agustus 2022 sebesar 1,586 juta unit.
“Data konstruksi rumah pada Agustus tampaknya menunjukkan beberapa kelemahan dari apa yang menjadi salah satu dari sedikit indikator kuat di pasar perumahan baru-baru ini,” kata Daniel Vielhaber, ekonom di Nationwide.
Perumahan yang baru dibangun anjlok 11,3 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,283 juta unit pada bulan lalu, level terendah sejak Juni 2020. Sementara itu, tingkat inflasi tahunan Kanada pada Agustus melonjak menjadi 4,0 persen dari 3,3 persen pada Juli karena harga bensin yang lebih tinggi, data menunjukkan pada Selasa (19/9/2023).
Dolar Kanada memperoleh daya tarik setelah indeks harga konsumen Kanada menunjukkan peningkatan inflasi, baik pada laporan inflasi inti maupun inflasi utama. Pada akhir perdagangan New York, dolar AS turun menjadi 1,3442 dolar Kanada dari 1,3496 dolar Kanada.
Baca juga: Kurs dolar Amerika Serikat bertahan hampir datar
Baca juga: Dolar Amerika Serikat menguat didukung data ekonomi AS solid
Euro turun menjadi 1,0677 dolar AS dari 1,0679 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2391 dolar AS dari 1,2376 dolar AS. Dolar AS dibeli 147,8450 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,7270 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8982 franc Swiss dari 0,8978 franc Swiss, dan turun menjadi 11,1520 krona Swedia dari 11,1694 krona Swedia.
Berita Terkait
Kurs rupiah hari ini naik 4 poin jadi Rp15.870 per dolar AS
Senin, 18 November 2024 9:44
Nilai tukar rupiah hari ini turun 77 poin menjadi Rp15.939 per dolar AS
Jumat, 15 November 2024 10:12
Kurs rupiah hari ini turun 56 poin menjadi Rp15.840 per dolar AS
Kamis, 14 November 2024 9:12
Kurs rupiah hari ini menguat 17 poin menjadi Rp15.765 per dolar AS
Rabu, 13 November 2024 9:35
Nilai tukar rupiah hari ini turun 62 poin jadi Rp15.752 per dolar AS
Selasa, 12 November 2024 9:31
Nilai tukar rupiah hari ini naik 14 poin menjadi Rp15.658 per dolar AS
Senin, 11 November 2024 10:06
Kurs rupiah menguat menguat pasca The Fed beri pernyataan "dovish"
Jumat, 8 November 2024 9:54
Kurs rupiah hari ini menguat jadi Rp15.634 per dolar AS
Jumat, 8 November 2024 9:12