RSUD Mataram Siap Tampung Pasien DBD

id DBD NTB

"Prinsipnya dalam penanganan berbagai jenis penyakit, kami siap, apalagi DBD yang saat ini menjadi fokus perhatian pemerintah karena musim hujan,"

Mataram (Antara NTB)- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram siap menampung pasien demam berdarah dengue (DBD) dan memberikan pelayanan yang maksimal.

"Prinsipnya dalam penanganan berbagai jenis penyakit, kami siap, apalagi DBD yang saat ini menjadi fokus perhatian pemerintah karena musim hujan," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra kepada jurnalis di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Pria yang kerap disapa dr Jack ini mengakui, dalam penanganan pasien DBD pihaknya tidak ada persiapan fasilitas, sarana maupun prasarana khusus.

Pasalnya, berbagai fasilitas, sarana maupun prasarana di RSUD Mataram sudah memadai dan sesuai dengan standar pelayanan yang ada.

"Penyakit DBD merupakan penyakit tahunan, dan kondisi di Kota Mataram saat ini belum mengkhawatirkan," katanya.

Ia menyebutkan, sejak 1-31 Januari 2016, kasus DBD yang ditangani di RSUD Mataram sekitar 12 kasus, dan saat ini mereka sudah sembuh.

"Untuk kasus sejak 1 Februari ini, saya memang belum melihat datanya," katanya.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan maksimal, RSUD Kota Mataram siap menerima pasien dengan berbagai jenis penyakit ringan dan berat.

"Kita memiliki 60 tempat tidur untuk kelas tiga, jika itu penuh dan pasien membutuhkan tempat tidur, kami siap memberikan tempat tidur di kelas II, III maupun VIP, asalkan pasien bisa tertangani dengan cepat," sebutnya.

Menurut dia, penyakit DBD merupakan penyakit yang tidak terlalu berbahaya jika ditangani dengan cepat, karena itu sebenarnya tindakan penyakit DBD dapat dilakukan di tingkat puskesmas.

Ia menambahkan, jika warga mengalami keluhan panas dan mual segera bawa ke puskesmas untuk mendapatkan tindakan cepat agar tidak menjadi DBD.

Tetapi, kondisi yang sering terjadi, penanganan yang terlambat dengan membiarkan pasien mengalami panas hingga berhari-hari di rumah tanpa dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

"Padahal, jika pasien bisa tertangani dengan cepat belum tentu suhu tubuh yang panas menjadi DBD," ujarnya.

Sebagai upaya antisipasi penyakit DBD, peran serta masyarakat melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus sangat dibutuhkan.

"Jika masyarakat sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui PSN, Insha Allah warga kita akan bebas dari DBD dan penyakit lainnya," katanya. (*)