Menkeu Dorong IDB Danai Mandalika dan Bandar Kayangan

id KEK Mandalika

"Kita ingin IDB bisa mendanai pembangunan infrastruktur. Salah satunya KEK Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah dan Global Hub Kayangan di Lombok Utara,"
Mataram (Antara NTB) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mendorong Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IDB) bisa membantu Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membiayai pembangunan dan pengembangan KEK Mandalika Lombok Tengah dan Bandar Kayangan Lombok Utara.

"Kita ingin IDB bisa mendanai pembangunan infrastruktur. Salah satunya KEK Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah dan Global Hub Kayangan di Lombok Utara," kata Bambang Brodjonegoro didamping Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani dan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi di Senggigi, Lombok Barat, NTB, Selasa.

Menurut Bambang, pemerintah sangat serius mengembangkan sektor pariwisata. Karena, meski dari sisi wilayah Indonesia lebih luas dan memiliki penduduk terbesar, tetapi di antara negara-negara anggota ASEAN, Indonesia hanya menduduki peringkat empat pariwisatanya. Di bawah Malaysia, Thailand dan Singapura.

Bahkan, untuk Malaysia menjadi negara yang paling tinggi bisa mendatangkan wisatawan muslim di dunia bersama Thailand.

"Besarnya porsi wisatawan dari Timur Tengah hanya dinikmati Malaysia dan Thailand. Padahal, budaya Thailand dan Timur Tengah berbeda, tetapi banyak wisatawan Timur Tengah yang datang ke Thailand," ujarnya.

Karena itu, kata Bambang, pemerintah sangat mendukung pengembangan KEK Mandalika. Terlebih lagi, KEK Mandalika sudah ditetapkan sebagai 10 destinasi wisata nasional di Indonesia.

"Kita harap pemerintah provinsi dan PT ITDC bisa mengembangkan Mandalika. Karena dengan destinasi yang baik dan tertata akan mendatangkan wisatawan yang lebih banyak," terangnya.

Sementara itu, terkait rencana pengembangan Kabupaten Lombok Utara menjadi Global Hub, Bambang menyatakan pemerintah juga sangat mendukung sebagai wilayah yang terintegrasi menjadi pelabuhan internasional. Hal ini terkait Selat Lombok yang masuk dalam zona Alki Dua.

"Kita memiliki dua zona, pertama di Selat Sunda dan Lombok. Selat Sunda sudah padat, sehingga pengembangan Lombok Utara sangat penting. Seperti pelabuhan, kilang minyak, kawasan pusat logistik berikat, sehingga menjadi pelabuhan yang sangat besar," jelasnya.

Untuk itu, agar bisa terwujud, sambung Bambang, perlu adanya dukungan tidak hanya pemerintah tetapi perlua adanya pendanaan dari luar APBN dan APBD. Karena konsep pengembangan yaang baik dan terintegrasi yakni di kelola melalui badan usaha dan keuangan syariah melalui IDB.

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mengatakan pihaknya mendorong sejumlah pihak bisa membantu mendanai pembangunan kedua kawasan tersebut. Salah satunya melalui peran IDB.

Sebab, kata dia, kedua kawasan itu memiliki arti yang cukup penting dan startegis tidak hanya bagi NTB, melainkan Indonesia. Salah satu contoh yang melalui Alki Dua di Selat Lombok. Dimana, 40-50 kapal melewati laut itu dan sudah dikenal oleh pengusaha kapal internasional.

"Berdasarkan data 40 persen melalui itu. Sayang sekali jika kita tidak membuat sesuatu di tempat itu," ujar gubernur.

Karena itu, gubernur berharap IDB bisa ikut berperan dalam mewujudkan pembangunan Global Hub Kayangan di Kabupaten Lombok Utara tersebut.

"Ini bukan hanya mimpi NTB tetapi mimpi dari Presiden Joko Widodo untuk maritim Indonesia," katanya. (*)