Erupsi Anak Gunung Rinjani belum pengaruhi pendakian

id Gunung Rinjani

Erupsi Anak Gunung Rinjani belum pengaruhi pendakian

Dokumen - Para pendaki mendirikan tenda di sekitar Danau Segara Anak Gunung Rinjani. (ANTARA News) (1)

"Letusan skala kecil sebanyak tiga kali terjadi sejak Sabtu (9/7), tapi tidak ada evakuasi para pendaki maupun penutupan jalur pendakian"
Mataram (Antara NTB) - Erupsi skala kecil Gunung Barujari (Anak Gunung Rinjani) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat belum berpengaruh terhadap aktivitas pendakian karena ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 100 meter.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Agus Budiono, di Mataram, Kamis, mengatakan pihaknya belum memperoleh rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menutup jalur pendakian Gunung Rinjani.

"Letusan skala kecil sebanyak tiga kali terjadi sejak Sabtu (9/7), tapi tidak ada evakuasi para pendaki maupun penutupan jalur pendakian," katanya.

Menurut dia, aktivitas pendakian selama libur Lebaran 2016 cukup ramai, bahkan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Pada dua hari setelah Lebaran (H+2), jumlah pendaki mencapai lebih dari 700 orang, kemudian meningkat mencapai lebih dari 1.000 orang pada H+3 dan H+5.

Jumlah pendaki kemudian mengalami penurunan pada H+6, sebanyak 501 orang, terdiri atas wisatawan mancanegara 129 orang dan wisatawan nusantara 372 orang.

"Jumlah pendaki kembali mengalami penurunan pada H+7, sebanyak 355 orang," ujarnya.

Ia berharap aktivitas Gunung Barujari tidak mengalami peningkatan, sehingga wisatawan tetap dapat melakukan pendakian dan aktivitas masyarakat Pulau Lombok, khususnya di sekitar Gunung Rinjani tidak terganggu.

Sementara itu, petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, menjelaskan status Gunung Barujari masih normal karena ketinggian letusan 100 meter, sehingga dampaknya hanya di sekitar Gunung Barujari.

"Ini merupakan aktivitas pasca letusan yang terjadi pada 2015 lalu, belum terlalu berbahaya, tapi kami melarang pendaki mendekati Gunung Barujari," ujarnya.

Gunung Barujari pernah meletus pada 20 Oktober 2015, sekitar pukul 10.45 WITA, menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.

Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani, dengan kawah berukuran 170 meter x 200 meter, ketinggian 2.296 - 2376 meter dari permukaan laut (mdpl). (*)