Kapolda NTB pastikan stok pangan kebutuhan Natal dan tahun baru 2024 aman

id stok pangan natal dan tahun baru,kapolda ntb,tpid ntb,bi ntb

Kapolda NTB pastikan stok pangan kebutuhan Natal dan tahun baru 2024 aman

Kapolda NTB Irjen Pol. Raden Umar Faroq. ANTARA/Dhimas B.P.

Untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru, stok pangan di NTB masih aman dan tercukupi
Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Polisi Raden Umar Faroq memastikan stok pangan untuk kebutuhan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 aman.

"Untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru, stok pangan di NTB masih aman dan tercukupi, bahkan ketersediaan masih aman sampai Februari 2024," kata Irjen Pol. Raden Umar Faroq di Mataram, Jumat.

Kapolda NTB mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas ketahanan pangan, Bulog, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB.

"Jadi, kepastian stok ini dikatakan aman dan tercukupi berdasarkan hasil koordinasi. Stok BBM dari hasil koordinasi juga sudah dipastikan aman," ujarnya.

Baca juga: Kapolda NTB beberkan empat target pengamanan Natal dan Tahun Baru 2024

Terkait dengan harga pangan, dari hasil koordinasi menyebutkan bahwa harga masih stabil. Adanya fluktuasi harga dikatakan masih bisa dikendalikan.

Meskipun demikian, Kapolda NTB menegaskan bahwa pihaknya tetap memantau distribusi pangan untuk mencegah terjadinya aksi penimbunan yang dapat memengaruhi kelangkaan barang hingga berdampak pada lonjakan harga.

"Pada intinya, kami tetap melakukan mitigasi, pemetaan, kalau ada dugaan pidana (penimbunan), tim akan segera mengambil tindakan di lapangan," ucap dia.

Dalam upaya menjaga harga pangan tetap stabil pada momentum perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Bank Indonesia NTB bersama TPID NTB turut melakukan pemantauan di lapangan.

"Kami bersama TPID, termasuk OPD dan satgas pangan, memastikan inflasi tetap terjaga pada kisaran 3 plus minus 1 persen pada tahun 2023. Kami melakukan operasi pasar dengan membawa komoditas klaster-klaster BI untuk bisa membantu menjaga harga di pasar," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Winda Putri Listya.

Operasi pasar dinilai cukup efektif untuk stabilisasi harga dalam jangka pendek. Namun, untuk jangka menengah dan jangka panjang, Winda mengatakan bahwa strategi dalam upaya menjaga stabilisasi harga pangan harus lebih struktural.

"Dalam mengendalikan inflasi harus melihat dari dua sisi, yakni sisi demand dan supply. Oleh karena itu, melalui program strategis 4K, kami terus mendorong sentra-sentra produksi agar meningkatkan produktivitasnya," ucap dia.

Dalam upaya menjaga inflasi, Winda mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dengan tidak membeli bahan pokok secara berlebihan.

Baca juga: Kapolda NTB menyiagakan 1.278 personel amankan Nataru