Istanbul (ANTARA) - Wakil Perdana Menteri Rusia Denis Manturov pada Senin mengatakan bahwa produksi senjata negaranya lebih unggul daripada negara-negara Barat.
"Saya tidak ingin menyombongkan diri, tetapi saya bisa katakan bahwa kami mulai bisa meningkatkan laju produksi lebih awal dibandingkan negara-negara Barat," kata Manturov dalam wawancara dengan kantor berita Rusia, RIA.
Manturov, yang juga menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, mengatakan bahwa pertanyaannya adalah berapa lama perlombaan senjata ini akan berlangsung. Dia mengatakan bahwa Rusia bekerja dalam kerangka program persenjataan negara dan program jangka panjang pada 2025-2034.
Manturov juga mengatakan bahwa kementeriannya dan Kementerian Pertahanan Rusia "secara aktif bekerja memverifikasi dan mempersiapkan parameter-parameter tersebut." Produksi dan pasokan senjata ke tentara Rusia pada 2023 meningkat 10-12 kali lipat untuk beberapa jenis peralatan, katanya.
Baca juga: Dalam rapat partai, Kim Jong Un menekankan persenjataan
Baca juga: Empat KKB tewas saat kontak tembak di Pegubin
"Untuk beberapa jenis peralatan, kami telah meningkatkan volume produksi dan pasokan sebanyak 10-12 kali lipat. Karena alasan tertentu, saya tidak bisa berbicara tentang kisaran pasokan dan pembiayaan secara spesifik, tetapi percayalah, jumlahnya sangat besar," tambahnya.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Rusia berikan suaka kepada Bashar al Assad beserta keluarga
Senin, 9 Desember 2024 19:06
Bashar Al-Assad mengundurkan diri dan putuskan keluar dari Suriah
Senin, 9 Desember 2024 19:03
Rusia tegaskan komitmennya untuk kedaulatan Suriah
Minggu, 8 Desember 2024 19:41
Trump sebut Assad melarikan diri karena Rusia sudah tak melindunginya
Minggu, 8 Desember 2024 19:37
Sekjen NATO tegaskan aliansinya akan berikan terbaik untuk Ukraina
Kamis, 5 Desember 2024 4:46
72 WNI masih berada di Ukraina
Senin, 2 Desember 2024 18:38
Rusia tawarkan ke Ukraina tukar 630 tahanan perang
Kamis, 28 November 2024 9:35
Kurs rupiah hari ini melemah di tengah memanasnya konflik Ukraina dan Rusia
Kamis, 21 November 2024 10:43