PDIP Mataram latih ribuan saksi TPS guna amankan suara Ganjar-Mahfud

id Pemilu 2024,Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud,Pelatihan Saksi TPS,Saksi PDI Perjuangan,PDI Perjuangan,PDIP

PDIP Mataram latih ribuan saksi TPS guna amankan suara Ganjar-Mahfud

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Made Slamet bersama ratusan saksi saat membuka pelatihan saksi TPS Pemilu 2024 di Mataram, Minggu (21/1/2024). ANTARA/Nur Imansyah.

Mataram (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Mataram melatih sebanyak 2.496 orang saksi di TPS untuk mengamankan suara calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram, Made Slamet mengatakan pelatihan saksi dilakukan bertahap dan bergelombang. Setiap hari akan ada kelas pagi hingga siang dengan dihadiri 80 orang saksi. Selanjutnya, untuk kelas siang hingga sore yang juga di ikuti sebanyak 80-100 orang.

"Kalau jumlah total saksi yang akan kita terjun-kan di Pemilu 2024, adalah sebanyak 2.496 orang saksi. Mereka akan bertugas di 1.248 TPS di Wilayah Kota Mataram," ujarnya saat membuka pelatihan saksi TPS Pemilu 2024 di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan, jika ribuan saksi dikumpulkan pada hari ini, tentunya hal itu sangat sulit diwujudkan. Pasalnya, ruangan untuk pelatihan hanya bisa menampung maksimal 100 orang saja. Selain itu, sebagian saksi juga ada yang masih beraktivitas alias bekerja.

"Maka, pilihan untuk membagi waktu pelatihan, yakni tiap kelas ada sebanyak 80 orang saksi dengan setiap hari ada dua kelas yang dilakukan menjadi solusi untuk membekali para saksi TPS di Pemilu 2024 ini," kata Made.

Baca juga: PDI Perjuangan Mataram gelar baksos berbagi ratusan telur dan vitamin

Anggota DPRD NTB ini, memastikan bahwa pelatihan saksi yang kini dilakukan, adalah upaya pihaknya untuk mewujudkan pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, transparan dan bebas dari praktik kecurangan.

Karenanya, pihaknya perlu mempersiapkan saksi terlatih agar mereka paham tentang proses pemilu yang benar, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

"Sebanyak 80 orang yang kami latih. Mereka itu utusan pengurus anak cabang (PAC). Sementara, untuk materi pelatihan dilakukan oleh pengurus Badan Saksi Pemilu Nasional (BPSN) DPC PDIP Kota Mataram," ungkap Made.

Ia mengakui para saksi ini tersebar di enam kecamatan di Kota Mataram. Rinciannya, dua orang akan bertugas di masing-masing TPS yang berjumlah total 1.248 TPS.

Di mana, lanjut Made, pelatihan saksi ini, merupakan perintah langsung dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan.

Baca juga: Asosiasi pedagang di Mataram mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Terlebih, saksi Pemilu adalah saksi partai yang harus tegak lurus melaksanakan tugas untuk menyelamatkan partai dan bertanggungjawab secara menyeluruh guna pemenangan Pilpres maupun Pileg 2024.

Sekaligus untuk memenangkan pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD di Kota Mataram.

"Mereka ini ujung tombak pemenangan partai pada kontestan pemilu, untuk itu seluruh kader PDIP tegak lurus dan bergerak turun ke bawah akar rumput guna memenangkan Ganjar-Mahfud," tegas Made

Sementara itu, Ketua BSPN Kota Mataram, Gede Wiska mengaku, bahwa kegiatan pelatihan saksi sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka saat berada di tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: PDIP Mataram membuka pendaftaran caleg hadapi Pemilu 2024

Terlebih, dengan telah terbitnya PKPU nomor 25 tahun 2023 tentang pemungutan dan penghitungan suara di Pemilu tahun 2024 yang mengatur persiapan, proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS itu serta penggunaan aplikasi Sirekap.

"Di sini, para saksi selain harus memahami mengenai C1, baik itu plano maupun rekap-nya. Mereka juga kita bekali langsung simulasi pelaksanaan hari H pemungutan suara, sehingga perbedaan kartu suara rusak dengan kartu suara yang keliru atau salah saat mencoblos juga perlu dicatat dan dipantau dengan detail," jelas Anggota DPRD Kota Mataram ini.

Wiska mengatakan, usai kegiatan pelatihan saksi ini, pihaknya juga akan melakukan pelatihan khusus menjadi regu penggerak pemilih (Guraklih) yang bertugas untuk mendulang suara.

"Nanti kerja mereka adalah berkolaborasi dengan para saksi untuk menggerakkan pemilih di setiap TPS," katanya.