WCS Fasilitasi Pelatihan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan NTB

id WCS NTB

WCS Fasilitasi Pelatihan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan NTB

Peserta serius mengikuti pelatihan yang diberikan WCS NTB.

"Intinya pelatihan ini bertujuan bagaimana kawasan konservasi perairan dan perikanan dikelola secara berkelanjutan oleh berbagai pihak di daerah"
Mataram (Antara NTB) - Wildlife Conservation Society (WCS) memfasilitasi pelatihan dan uji kompetensi dasar-dasar pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil bagi para pemangku kepentingan di Nusa Tenggara Barat.

Techinal Advisor Marine WCS Ari Soemodinoto, PhD, di Mataram, Rabu, menjelaskan pelatihan tersebut sebagai salah satu dari sejumlah pelatihan yang akan diberikan kepada para pemangku kepentingan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bidang kerjanya di sektor kelautan dan perikanan.

"Intinya pelatihan ini bertujuan bagaimana kawasan konservasi perairan dan perikanan dikelola secara berkelanjutan oleh berbagai pihak di daerah," katanya di sela acara pelatihan.

Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari Balai Konservasi dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan NTB, dan pejabat terkait di Dinas Kelautan dan Perikanan NTB.

Menurut Ari, pentingnya peningkatan pemahaman bagi semua pihak terkait pengelolaan kawasan konservasi perairan karena isu konservasi di Indonesia, sering "dibengkokkan" dan dikait-kaitkan dengan pelarangan.

"Sekarang ini berkembang pola pengelolaan kawasan konservasi modern yang menganut keseimbangan antara pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan. Itu lah yang kami dorong bersama pemerintah," ujarnya.

Koordinator Program WCS NTB Tasrif Kartawijaya, menambahkan, pelatihan tersebut sebagai bentuk komitmen lembaganya yang sudah bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Pemerintah Provinsi NTB terkait upaya pengelolaan kawasan konservasi perairan secara bijaksana dan berkelanjutan.

Alasan lainnya adalah NTB sudah mencadangkan kawasan konservasi perairan dan membuat Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), serta sudah terbentuknya unit organisasi pengelolaan dan pengawasan kawasan sumber daya kelautan.

"Harapan kita, dari pelatihan ini ada kesamaan informasi dan bagaimana melakukan perencanaan pengelolaan kawasan konservasi," ujarnya.

WCS memberikan pelatihan dasar yang diberikan berupa pengenalan proses ekologi, sumber daya pesisir, edukasi, pariwista berkelanjutan, perikanan berkelanjutan dan penegakan hukum kawasan konservasi.

Peserta pelatihan juga diuji kompetensi oleh Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Gili Matra, Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang ada di Kabupaten Lombok Utara.

WCS adalah program konservasi global yang menyelamatkan dan melindungi satwa liar dan tempat-tempat liar melalui pemahaman tentang isu-isu kritis, menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan mengambil tindakan konservasi yang menguntungkan alam dan manusia. (*)