Jakarta (ANTARA) - Plaza Indonesia Film Festival tahun 2024 memutar perdana film "Sara" di Jakarta dengan kehadiran para bintang pemerannya seperti aktris Christine Hakim, Mian Tiara hingga Asha Smara Darra, Selasa.
Pukul 19.00 WIB, sejumlah penonton mulai memasuki studio 1 bioskop Plaza Indonesia di lantai 6 sambil memegang tiket menonton perdana film Sara yang pernah melanglang buana hingga Busan di Korea Selatan.
Setelah "Sara", selanjutnya ada "Woman From Rote Island" yang diputar di bioskop pada pukul 20.30 WIB. Kedua judul film itu dipilih karena sama-sama menjadi nominasi terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) pada 2023.
Total enam judul film yang tayang selama empat hari di Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) 2024 mulai 20 hingga 23 Februari nanti. Tidak hanya karya sineas Indonesia saja, tapi juga dari Inggris, Tunisia, Finlandia, hingga Korea Selatan.
Pada Rabu (21/2), film yang naik layar adalah drama "In Our Day" (18.30 WIB) dari Korea Selatan, dilanjutkan "Four Daughters" (20.30 WIB) yang berbahasa Prancis.
Pada Kamis (22/2), film "Ratu Adil" yang dibintangi Dian Sastrowardoyo akan naik layar pada pukul 19.30 WIB. Selanjutnya, Jumat (23/2) ada film komedi-drama Finlandia "Fallen Leaves" dan peraih lima nominasi Piala Oscar 2024 "The Zone of Interest" yang menutup festival ini.
"Sara" adalah film yang bayangan ceritanya sudah ada sejak 2018. Film ini menceritakan kehidupan anak laki-laki saat pulang dari perantauan dengan masalah kehidupan yang jauh berkebalikan dengan waktu kepergiannya.
Dia kembali ke kampung sebagai transpuan bernama Sara, saat sang ayah bernama Muh telah meninggal dunia. Di rumah, Sara hanya tinggal berdua bersama ibu kandungnya Muryem yang memiliki memori terguncang setelah ditinggal mati sang suami.
Muryem (yang diperankan Christine Hakim) tidak dapat merasakan kehadiran putranya dalam wujud Sara (yang diperankan Asha Smara Darra).
Situasi ini membuat Sara harus berjuang keras untuk mengurus ibunya yang sakit, termasuk memilih antara mempertahankan jati dirinya sebagai transpuan atau kesehatan sang ibu.
Teman menjalani hari-hari di kampung halaman, Sara ditemani oleh Ayu (diperankan Mian Tiara). Gadis desa itu menanti dengan tulus, jika Sara pulang sebagai laki-laki ataupun tetap menjadi transpuan.
Produser film "Sara" Lyza Anggraheni mengatakan film itu bertujuan membangkitkan rasa simpati dalam diri manusia sehingga muncul sikap tolong-menolong antarsesama tanpa membeda-bedakan golongan.
"Kita ini sama, ujian-ujian yang datang pada kita ini adalah ujian juga untuk yang ada di sekeliling kita. Jadi harapan kami dari film Sara ini adalah kita bisa sama-sama merasakan, dan supaya perbedaan tidak menjadi alasan untuk tidak saling tolong-menolong," kata Lyza.
Berita Terkait
Ketua Bawaslu sebut isu SARA masih rawan di Pilkada
Rabu, 25 September 2024 2:01
Bawaslu Kota Bima dan Kemenag cegah politisasi SARA di Pilkada 2024
Sabtu, 3 Agustus 2024 22:06
Presiden Marcos butuh waktu tunjuk Menteri Pendidikan baru
Sabtu, 29 Juni 2024 22:10
38 provinsi telah selesai direkapitulasi oleh KPU RI
Rabu, 20 Maret 2024 20:00
Ganda Putri Denmark Sara/Maiken bertekad ulangi kenangan di Indonesia Masters
Selasa, 23 Januari 2024 6:49
Flypower membuat gebrakan gandeng tiga pebulu tangkis Denmark
Selasa, 23 Januari 2024 6:19
Kakanwil menegaskan peristiwa Bitung bukan masalah Sara
Selasa, 28 November 2023 6:31
Danrem Wira Bhakti menyiagakan 3.117 personel pengamanan Pemilu 2024
Rabu, 8 November 2023 17:52