Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, harga beras premium di sejumlah pasar tradisional kota itu kembali mengalami penurunan menjadi Rp15.000 per kilogram.
"Penurunan harga beras menjadi Rp15.000 per kilogram sudah terjadi dalam dua hari ini," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Selasa.
Sebelumnya, lanjut Uun, harga beras premium di pasar mencapai Rp17.000-Rp18.000 per kilogram, kemudian tanggal 9 Maret mulai turun jadi Rp16.000 per kilogram, dan mulai Senin (25/3) turun lagi jadi Rp15.000 per kilogram.
Penurunan harga beras tersebut katanya, dipicu karena stok beras mulai banyak seiring masuknya musim panen meskipun belum merata.
Baca juga: Alhamdulillah!! Harga beras di Mataram mulai turun
Penurunan harga beras saat ini, juga dipengaruhi karena gencar-nya kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan Dinas Perdagangan pada enam kecamatan se-Kota Mataram.
Beras menjadi salah satu kebutuhan yang selalu diserbu warga pada kegiatan pasar rakyat yang telah dilaksanakan pada 27 Februari-7 Maret 2024. Kemudian pasar rakyat berlanjut dari 19 Maret sampai 1 April 2024.
Pada satu titik pasar rakyat, Bulog mendistribusikan 4-5 ton beras SPHP yang dijual Rp10.400 per kilogram atau di bawah HET beras medium Rp10.900 per kilogram.
"Upaya-upaya stabilisasi harga inilah yang kita gencarkan untuk membantu masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok murah ," katanya.
Baca juga: Bulog NTB distribusi beras SPHP murah antisipasi lonjakan harga
Penurunan harga beras saat ini, diharapkan bisa membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Apalagi selama bulan Ramadhan, biasanya terjadi peningkatan pola konsumsi masyarakat.
Meskipun penurunan harga beras premium itu belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp13.900 per kilogram. Tapi penurunan harga saat ini patut disyukuri dengan harapan harga beras bisa kembali stabil sesuai dengan HET yang ditetapkan.
"Insya Allah, harga beras kembali normal. Intinya masyarakat belanja sesuai kebutuhan, jangan panik," katanya.
Baca juga: DPRD Mataram segera turun mengecek kenaikan harga beras
Baca juga: DPRD Mataram segera turun cek kenaikan harga beras