BTN Apresiasi Kualitas Perumahan Bersubsidi Royal

id Rumah Bersubsidi Royal

BTN Apresiasi Kualitas Perumahan Bersubsidi Royal

Gambar salah satu tipe rumah bersubsidi yang dibangun PT Lombok Royal Property. (Antaranews NTB/ist)

"Saya melihat kualitasnya bagus sekali, baik infrastruktur, konstruksi dan desain sangat baik. Ini rumah subsidi tapi kualitasnya nonsubsidi"
Lombok Barat (Antaranews NTB) - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Maryono mengapresiasi kualitas bangunan perumahan bersubsidi yang dibangun PT Lombok Royal Property di Desa Ranjok, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

"Saya melihat kualitasnya bagus sekali, baik infrastruktur, konstruksi dan desain sangat baik. Ini rumah subsidi tapi kualitasnya nonsubsidi," ujarnya mengapresiasi komitmen Lombok Royal Property membangun rumah subsidi dengan kualitas hampir sama dengan kredit pemilikan rumah (KPR) komersial.

Lombok Royal Property membangun sebanyak 580 unit rumah bersubsidi untuk anggota dan karyawan Kepolisian Daerah (Polda) NTB di wilayah utara Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan perjanjian dengan BTN.

Maryono mengakui rumah bersubsidi tipe 33 dengan luas lahan 70 meter persegi yang dibangun untuk anggota kepolisian oleh salah satu perusahaan pengembang perumahan ternama di NTB itu berkualitas bagus.

Oleh sebab itu, pihaknya siap memberikan dukungan berupa pemberian kredit konstruksi dan KPR subsidi kepada Lombok Royak Property untuk mewujudkan pembangunan 2.000 unit rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada 2018.

Lombok Royal Property merupakan nasabah BTN yang sudah bermitra selama 27 tahun. Perusahaan yang bergerak di sektor pembangunan perumahan itu sudah dianggap sebagai nasabah prima.

"Saya mengharapkan perusahaan pengembang lain di NTB bisa meniru apa yang sudah dibangun oleh Royal," kata Maryono.

Sementara itu, Direktur Utama PT Lombok Royal Property H Izzat Hussein menyatakan kesiapannya untuk mewujudkan pembangunan sebanyak 2.000 unit rumah subsidi dengan kualitas yang bagus.

Lokasi pembangunan tidak hanya terfokus di perbatasan Kabupaten Lombok Barat dengan Kota Mataram, tetapi akan diarahkan ke kabupaten/kota lainnya untuk pemerataan pemilikan rumah layak huni di seluruh NTB.

"Kami siap. Mungkin bisa mengajak perusahaan pengembang perumahan lain," ucap pria yang biasa disapa Abah Izzat ini. (*)