Lombok Tengah (ANTARA) - Pemkab Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan kemah pembauran kebangsaan dalam rangka meningkatkan sinergisitas aparatur sipil negara (ASN) dengan masyarakat maupun semua pihak.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lombok Tengah Murdi AP di Lombok Tengah, Sabtu, mengatakan kemah pembaruan ini dilakukan karena dua hal mendasar, yang pertama karena terjadinya friksi sosial sebagai dampak Pemilu pada 14 Februari lalu yang menyebabkan adanya jarak antarmasyarakat berbeda pilihan.
“Di satu sisi kami dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan ini butuh sinergi semua elemen masyarakat dengan pemerintah," katanya.
Berdasarkan hasil riset pada 2023, Lombok Tengah sudah membuka diri dengan dunia luar sebagai daerah tujuan wisata, sehingga konsekuensi dari itu, ada banyak hal yang masuk dari berbagai latar belakang dan kepentingan sosial budaya yang tentu akan mempengaruhi kebiasaan masyarakat yang berpotensi menjadi bibit perpecahan di tengah masyarakat.
“Maka penting kami mempertahankan kebersamaan yakni saling asah dan saling asuh dan lewat kemah pembauran kebangsaan," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini agar pelayanan pemerintahan tetap jalan dan itu semua bisa terjadi kalau harmonis antara yang melayani dengan yang dilayani.
Kemah pembauran kebangsaan ini dilaksanakan tiga kali mulai dari zona tengah yakni Tanjung Tilah yang dipusatkan di Kecamatan Janapria yang meliputi empat kecamatan mulai dari Praya, Praya Tengah, Jonggat, dan Janapria.
Untuk zona Empak Bau yang dilaksanakan di KEK Mandalika, meliputi Kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat, dan Praya Barat Daya. Peserta kemah ini berbagai perangkat desa mulai kadus, BKD, BKK dan lainnya.
“Kalau yang wilayah Empak Bau merupakan garis terdepan menjamin keamanan dan pesertanya hampir 10.000 orang,” katanya.
Baca juga: Balai Bahas Papua inginkan kemah cerpen
Baca juga: YBM PLN UIW NTB gelar Muzaki Visit, kemah di Bukit Cahaya Lombok Utara
Klaster terakhir di zona Aik Meneng yang berlangsung di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara peserta mulai dari petugas pencatat anak yatim PKH, guru ngaji dan berbagai pihak lainnya.
“Termasuk dalam setiap kegiatan kemah pembauran kebangsaan ini seluruh kepala OPD dan lainnya juga ikut,” katanya.