Stok beras di Lombok Timur capai 57 300 ton

id Beras ,Lombok Timur ,Stok ,NTB,stok beras lombok timur

Stok beras di Lombok Timur capai 57 300 ton

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB Achsan Nasirun Huda saat memantau pelaksanaan pasar murah dalam rangka menurunkan harga cabai (ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Timur)

Mataram (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan berdasarkan hasil survei petugas enumerator dan info dari Bulog angka ketersediaan beras sebesar 57.300 ton.

"Stok beras saat ini bisa mencukupi untuk 15 minggu ke depan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur Achsan Nasirun Huda di Lombok Timur, Senin.

Ia mengatakan angka kebutuhan konsumsi pangan beras yaitu 3.505 ton per minggu dengan tingkat konsumsi 131 kilogram/kapita/tahun untuk memenuhi kebutuhan penduduk Lombok Timur sebesar 1,4 juta jiwa.

"Kebutuhan beras perkapita di Lombok Timur mencapai 131 kilogram," katanya.

Baca juga: Harga beras di Lombok Timur kembali naik usai Pemilu 2024

Sebagai salah satu langkah membantu ketersediaan kebutuhan pangan beras bagi warga yang kurang mampu, pemerintah melalui Bapanas akan melanjutkan pemberian bantuan pangan berupa beras kepada 155.802 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di tahap pertama alokasi bulan Januari dan Februari 2025 di 254 Desa dan Kelurahan se Kabupaten Lombok Timur.

"Masing-masing KPM mendapatkan jatah 10 kg beras per bulan," katanya.

Sementara itu, dalam rangka stabilisasi harga komoditi cabai pihaknya melakukan upaya pengendalian harga cabe bersama Champion Cabe Lombok Timur dengan menggelar pasar murah keliling dengan harga yang lebih murah dari harga pasar yaitu 60.000 per kilogram.

Baca juga: 147.222 warga di Lombok Timur menerima bantuan beras

Adapun beberapa lokasi pasar keliling antara lain Kantor Bupati Lombok Timur, Lendang Nangka, Tete Batu, Taman Rinjani Selong, Kesik dan lokasi lainnya.

Setiap hari rata-rata mendistribusikan cabe sebanyak 250 kilogram cabai yang dikemas dalam kemasan 0,25 kilogram atau menjadi 1.000 bungkus yang diharapkan mampu menjaga stabilitas harga cabai dan membantu masyarakat membeli cabai dengan harga yang relatif terjangkau.

Hasil pemantauan tim enumerator DKP di 4 pasar yaitu Aikmel, Paok Motong, Pancor dan Sakra menunjukkan trend positif penurunan harga cabe, rata – rata harga pasaran menjadi di bawah Rp60.000 per kilogram tidak seperti beberapa waktu di angka Rp100.000 per kilogram.

Baca juga: Dinsos NTB menyalurkan beras untuk korban puting beliung di Lombok Timur

Baca juga: 100 ton beras cadangan Lombok Timur habis terpakai tingkatkan vaksinasi