Bupati Lombok Tengah ancam nelayan penjual bantuan

id Bupati Lombok Tengah,H.M. Suhaili

Bupati Lombok Tengah ancam nelayan penjual bantuan

Bupati Lombok Tengah, HM Suhaili Fadhil Thohir (kiri), menyerahkan secara simbolis 500 paket perdana konvertir kit elpiji kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Teluk Awang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (27/9). (Foto Awaludin)

Saya minta kepala dusun laporkan dan catat kalau ada nelayan yang menjual bantuan yang diberikan
Lombok Tengah (Antaranews NTB) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tengara Barat, HM Suhaili Fadhil Thohir mengancam tidak akan mempedulikan nasib nelayan yang menerima tetapi kemudian menjual konverter kit elpiji bantuan dari pemerintah.

"Saya minta kepala dusun laporkan dan catat kalau ada nelayan yang menjual bantuan yang diberikan. Bila perlu buat hukum adat kalau ada yang menjual bantuan tidak perlu dipedulikan lagi," kata Suhaili Fadhil Thohir, di Lombok Tengah, Kamis.

Hal itu ditegaskan Bupati Suhaili ketika memberikan sambutan pada pembagian 500 paket perdana konvertir kit lengkap dengan dua tabung gas ukuran tiga kilogram kepada 500 nelayan di Pelabuhan Perikanan Teluk Awang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut.

Menurut dia, bantuan dari pemerintah pusat untuk nelayan relatif banyak, tidak hanya peralatan menangkap ikan, tetapi juga asuransi jiwa. Jika dibandingkan dengan petani, bantuan untuk nelayan jauh lebih besar.

Oleh sebab itu, nelayan sudah sepatutnya mengimplementasikan rasa syukur dengan cara memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan konverter kit elpiji yang diberikan pemerintah pusat.

Bantuan tersebut, lanjut Suhaili, sebagai bukti bahwa pemimpin memperhatikan kesejahteraan rakyat, khususnya para nelayan yang sebagian besar masih hidup dalam garis kemiskinan.

"Banyak yang sudah diberikan perahu dan peralatan menangkap ikan, tapi tetap mengeluh dan lama-lama menjual bantuan. Tapi mudahan saudara-saudaraku di Teluk Awang tidak ada yang begitu. Saya yakin semuanya manut," ucap Suhaili.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Alimuddin Baso, menyebutkan pembagian paket perdana konverter kit bahan bakar minyak ke liquified petroleum gas (elpiji) merupakan upaya pemerintah mengurangi penggunaan BBM yang harganya relatif mahal dan kurang ramah lingkungan.

Paket konverter kit elpiji yang diberikan kepada 500 nelayan di Kabupaten Lombok Tengah, terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, dua unit tabung elpiji ukuran tiga kilogram, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer).

Pada 2018, kata dia, sebanyak 25.000 nelayan di 55 kabupaten/kota menjadi sasaran penerima bantuan, termasuk di dalamnya lebih dari 2.000 nelayan di NTB.

"Saya berharap bantuan konverter kit elpiji tersebut bisa menghemat ekonomi bagi keluarga nelayan. Jadi mohon dijaga dan jangan dijual karena dibeli dari pajak yang dibayarkan oleh rakyat," katanya.

Pembagian 500 paket perdana konverter kit elpiji untuk nelayan di Kabupaten Lombok Tengah, juga disaksikan anggota Komisi VII DPR RI Dr H Kurtubi, dan Manager Domestic Gas Region V yang diwakili oleh Totok Sugiarto. (*)