Mataram (ANTARA) - Gangguan bahasa ekspresif atau exspressive language disorder merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Penderita gangguan bahasa ekspresif sering mengalami kesulitan dalam menemukan kata, mengungkapkan fikiran, dan memahami bahasa. Bahasa isyarat dapat menjadi alternatif komunikasi yang efektif untuk membantu penderita gangguan bahasa ekspresif.
Namun, masih sedikit penelitian yang membahas tentang penggunaan bahasa isyarat pada penderita gangguan bahasa ekspresif di Indonesia.
Lagu bahasa isyarat merupakan inovasi pendidikan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi penderita gangguan bahasa ekspresif. Melalui kombinasi gerakan tubuh dan musik, lagu bahasa isyarat membantu mengembangkan kemampuan bahasa dan kosakata.
Metode ini dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan mengulangi kata, mengurangi kesulitan dalam mengartikulasikan kata, meningkatkan kesadaran partisipasi dalam aktivitas musik, serta mengurangi stres dan meningkatkan kepercayaan diri.
Namun implementasi lagu bahasa isyarat juga memiliki beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya seperti pengembangan aplikasi bahasa isyarat, peningkatan kesadaran masyarakat, serta pelatihan bagi pengajar. Dengan demikian, lagu bahasa isyarat dapat menjadi alat bantu yang efektif untuk penderita gangguan bahasa ekspresif.
Oleh karena itu, gangguan bahasa ekspresif memerlukan solusi inovatif untuk mengatasi kesulitan berkomunikasi. Bahasa isyarat melalui lagu menawarkan alternatif efektif dengan menggabungkan gerakan tubuh dan musik, sehingga meningkatkan kemampuan bahasa, pengembangan aplikasi, peningkatan kesadaran masyarakat dan pelatihan pengajar, dapat meningkatkan kualitas hidup penderita gangguan bahasa ekspresif dan memperkaya pengalaman musik mereka.
*) Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, UNW Mataram